Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Rabun Senja? Inilah Cara Mendeteksi Sejak Dini

Rabun Senja

Rabun senja merupakan salah satu kondisi yang dapat mengganggu aktivitas orang yang terkena kondisi ini. Berbeda dengan miopi rabun ketika senja hanya berdampak saat orang yang terkena kondisi ini berada di tempat yang minim cahaya atau saat berada di malam hari. Rabun senja seringkali berdampak pada orang yang telah lanjut usia. Namun ternyata anak anak, remaja, hingga orang dewasa juga bisa loh terkena penyakit ini. Disini minel akan membahas terkait rabun senja dan cara mendeteksinya. Simak baik baik ulasan berikut ini!

Apa Itu Rabun Senja?

Rabun ketika senja atau nyctalopia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi penglihatan yang memburuk, terutama pada saat senja atau kondisi pencahayaan yang kurang. Biasanya, rabun senja terjadi karena perubahan alami pada mata seiring bertambahnya usia namun kondisi ini juga tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada anak anak maupun remaja. Rabun ketika senja seringkali dihubungkan dengan kekurangan Vitamin A atau karena kekeruhan lensa mata serta gangguan lain pada struktur mata yang dapat mempengaruhi kemampuan mata untuk fokus dengan baik pada cahaya yang berkurang.

Dalam beberapa kasus rabun ketika senja dapat disembuhkan namun pada kasus lainnya bisa saja pengobatan rabun senja sulit dilakukan, maka dari itu jika anda mengalami gejala rabun senja atau ketidaknyamanan pada penglihatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi dan penanganan yang sesuai. Pemeriksaan mata rutin penting untuk mendeteksi masalah penglihatan sejak dini dan mencegah perkembangan lebih lanjut.

Penyebab Rabun Senja

Dalam beberapa kasus rabun senja biasanya terjadi pada lansia. Hal ini dikarenakan proses penuaan alami mata yang terjadi ketika lensa mata kehilangan keelastisannya seiring bertambahnya usia, sehingga sulit untuk fokus pada objek yang dekat. Mata tua ini selain akan berdampak pada terjadinya mata panda, juga akan menyebabkan munculnya gangguan penglihatan rabun ketika senja.

Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, rabun senja juga dapat terkena pada anak-anak atau remaja, maka minel akan menyebut kan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko rabun senja atau mempercepat perkembangannya:

1. Kekurangan Vitamin A dan Zinc

Seperti yang telah dijelaskan oleh Dr. Heri Wijayanto, SPM. Kurangnya Vitamin A dan Zinc bisa menjadi salah satu faktor timbulnya rabun senja. Maka untuk mengatasinya Anda bisa  mengkonsumsi suplemen Vitamin atau makanan yang mengandung Vitamin A seperti wortel dan sayuran berdaun serta Zinc bisa didapatkan pada unggas dan kacang kacangan.

2. Genetika

Riwayat keluarga dapat memainkan peran dalam perkembangan rabun ketika senja. Jika ada anggota keluarga yang mengalami presbiopi, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

3. Gangguan Kesehatan Mata Lainnya

Beberapa kondisi mata, seperti katarak dapat mempengaruhi penglihatan dan menyebabkan gejala rabun ketika senja sehingga perlu melakukan operasi katarak yaitu katarak lensa premium.

4. Paparan Matahari

Paparan berlebihan terhadap sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan risiko pengembangan katarak, yang dapat berkontribusi pada rabun senja.

5. Penyakit Sistemik

Beberapa kondisi kesehatan umum, seperti diabetes, juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mata dan meningkatkan risiko rabun senja.

Baca juga: Operasi Mata Minus, Wujudkan Impian Bebas Melihat Tanpa Kacamata

Gejala Rabun Senja

rabun senja

Seperti yang telah dijelaskan diatas rabun senja adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan melihat atau bahkan tidak dapat melihat dengan jelas dalam kondisi pencahayaan yang rendah atau gelap. Berikut adalah beberapa gejala umum rabun senja antara lain:

  1. Orang dengan nyctalopia mengalami kesulitan melihat objek atau rincian dalam kondisi pencahayaan yang kurang, seperti malam hari atau ruangan yang redup.
  2. Kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pencahayaan dari terang ke gelap atau sebaliknya. 
  3. Gambar atau objek mungkin terlihat kabur atau tidak jelas ketika cahaya berkurang.
  4. Orang dengan nyctalopia mungkin juga merasa lebih sensitif terhadap cahaya terang setelah berada dalam kondisi gelap.
  5. Pemilik nyctalopia sering mengalami kesulitan mengemudi pada malam hari karena kurangnya pencahayaan di jalan.
  6. Beberapa orang dengan nyctalopia mungkin mengalami penurunan kemampuan membedakan warna dengan jelas dalam kondisi pencahayaan rendah.

Cara Mencegah Rabun Senja

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah atau mengurangi risiko nyctalopia:

1. Jaga Kesehatan Mata

Jaga Kesehatan Mata: Rutin menjalani pemeriksaan mata oleh dokter mata secara teratur dapat membantu mendeteksi gangguan mata lebih awal dan mengatasi masalah kesehatan mata.

2. Makan Makanan Bergizi

Makan makanan bergizi dan kaya akan nutrisi penting, termasuk vitamin A. Makanan yang mengandung vitamin A meliputi wortel, bayam, ubi jalar, dan hati ikan.

3. Hindari Kebiasaan Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit mata, termasuk kondisi yang dapat menyebabkan nyctalopia.

4. Pentingnya Pencahayaan Yang Baik

Pastikan ruangan tempat Anda berada memiliki pencahayaan yang cukup, terutama jika Anda sedang melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus visual yang tinggi

5. Konsultasi Dengan Dokter Mata

Jika Anda mengalami gejala nyctalopia, segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Baca Juga: Mengenal Screen Time, Cara Terbaik Mencegah Kerusakan Mata

Penting untuk diingat bahwa pencegahan nyctalopia tergantung pada penyebabnya. Jika anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mata anda atau mengalami gejala nyctalopia, segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi lebih lanjut. Anda bisa datang ke National Eye Center untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait rabun senja dengan berkonsultasi langsung dengan dokter. Di sana juga anda akan mendapat informasi lain seputar kesehatan mata mulai dari lasik hingga terapi mata minus anak yuk buruan datang sekarang juga!

Sumber:

Dr. Heri Wijayanto, SPM.

Silahkan Saksikan Video Lain Tentang Kesehatan Mata: