Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Obat Mata Katarak, Bisa Menyembuhkan Tanpa Operasi?

Katarak masih menjadi momok bagi penduduk Indonesia. Bahkan bagi warga dunia. Pertama, penyakit ini merupakan penyebab kebutaan terbesar di dunia, juga terbesar di Indonesia. Kedua, banyak orang takut dengan operasi padahal katarak bisa sembuh dengan operasi.

Ya, meskipun merupakan penyebab kebutaan nomor satu di dunia, penyakit katarak ini mudah disembuhkan. Cara menyembuhkannya adalah dengan operasi katarak. Prosesnya singkat dan tidak sakit. Jutaan orang telah membuktikannya.

Karena tidak mengerti kecanggihan operasi katarak, banyak orang yang takut operasi. Mengira bahwa operasi katarak itu pasti sakit. Akhirnya, mereka pun mencari alternatif obat mata katarak. Berharap bisa sembuh dari katarak tanpa operasi.

Seberapa efektif obat-obat tersebut bisa menyembuhkan katarak? Tulisan ini akan membahasnya. Namun, terlebih dahulu kita awali dengan penjelasan singkat tentang katarak.

Katarak dan Prevalensinya

Katarak adalah penyakit mata berupa keruhnya lensa mata sehingga pandangan menjadi kabur alias tampak berkabut. Lensa mata yang seharusnya jernih, menjadi keruh pada penderita katarak. Ini mengakibatkan pandangan menjadi tidak jelas, objek tampak kabur atau berkabut baik pada jarak dekat maupun jarak jauh.

Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar di dunia dan di Indonesia. Berdasarkan data The Fred Hollows Foundation, kasus kebutaan di Indonesia mencapai angka 3,6 juta. Sebanyak 70 persennya akibat dari penyakit katarak. Angka ini menempatkan Indonesia menjadi negara dengan jumlah pasien katarak terbesar ketiga di dunia.

Setiap tahun, jumlah penderita katarak bertambah sekitar 120.000 orang. Sedangkan yang menjalani operasi katarak hanya 10.000 orang per tahun. Selain keterbatasan mengakses pelayanan kesehatan, jumlah dokter mata yang minim, ketakutan terhadap operasi juga mempengaruhi kecilnya angka ini.

Ketiga alasan ini, terutama alasan terakhir, membuat banyak orang mencari obat mata katarak. Tidak sedikit yang kemudian termakan isu bahwa obat tersebut bisa menyembuhkan mata katarak tanpa operasi.

Obat Katarak

obat mata katarak

Banyak obat katarak yang beredar atau menjadi perbincangan di masyarakat. Tiga di antara obat kimia yang sering jadi perbincangan adalah N-acetylcarnosine (NAC), Lanosterol, dan Cyclopentolate dan atropin. Selain itu, obat-obat herbal juga sangat beragam. Berbagai merek berbeda tersedia di sekitar kita.

N-acetylcarnosine (NAC)

N-acetylcarnosine (NAC) dipercaya sebagai obat mata katarak yang bisa mencegah penyakit mata ini semakin parah, bahkan bisa menyembuhkannya. Bentuk obat ini adalah tetes mata dengan kandungan protein L-carnosine sintetik yang bersifat antioksidan.

Salah satu faktor penyebab katarak adalah paparan radikal bebas di lensa mata dalam jangka panjang. Dengan sifat antioksidannya, NAC dipercaya bisa menghentikan proses penggumpalan protein pada lensa mata.

Namun, penelitian Cochrane Database of Systematic Reviews menyimpulkan tidak ada bukti bahwa NAC bisa menyembuhkan katarak. Juga tidak terbukti bisa mencegah perkembangan katarak.

Lanosterol

Lanosterol juga dipercaya ampuh sebagai obat mata katarak, terutama untuk katarak ringan. Obat tetes mata ini diklaim bisa meluruhkan gumpalan protein pada lensa mata.

Benarkah demikian? Penelitian di laboratorium memang membuktikan bahwa lanosterol bisa menyembuhkan katarak. Namun, bukan pada manusia melainkan pada hwan seperti anjing dan kelinci.

Jadi, lanosterol belum terbukti secara klinis sebagai obat katarak untuk manusia. Pun dengan dampak dan efek sampingnya.

Baca juga: Katarak Kongenital

Cyclopentolate dan atropin

Cyclopentolate dan atropin juga diyakini sebagai obat mata katarak. Padahal, kedua tetes mata ini adalah obat untuk melebarkan pupil mata dan melemaskan otot mata. Cyclopentolate digunakan sebelum pasien melakukan pemeriksaan mata. Sedangkan atropin digunakan sebagai obat tetes mata bagi penderita mata malas (presbiopi).

Memang keduanya sering diresepkan untuk pasien yang baru saja menjalani operasi katarak. Sebab keduanya bisa mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada mata setelah operasi. Namun, bukan obat untuk menyembuhkan katarak.

Herbal

Banyak sekali merek obat herbal yang diklaim sebagai obat mata katarak. Ada yang terbuat dari ekstrak daun kitolod (bunga katarak), lidah buaya, bilberry, lemon, meniran hijau, maupun kunyit. Memang herbal-herbal ini mengandung antioksidan, tetapi belum ada bukti klinis bisa menyembuhkan katarak.

Inti dari penyakit katarak adalah keruhnya lensa mata. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan kekeruhan lensa ini bisa dihilangkan dengan obat-obat herbal maupun obat kimia berupa tetes mata.

Operasi Katarak

Hingga saat ini, satu-satunya cara untuk menyembuhkan katarak yang terbukti aman dan efektif adalah melalui tindakan operasi. Katarak adalah keruhnya lensa, yang tidak bisa dijernihkan dengan obat-obatan baik kimia maupun herbal meskipun diberi label obat mata katarak.

Operasi katarak merupakan satu-satunya cara menyembuhkan katarak. Cara kerjanya adalah mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa baru yang jernih. Setidaknya, ada tiga teknik operasi katarak yang bisa Anda pilih.

ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)

ECCE merupakan teknik operasi katarak konvensional. Pada operasi katarak ini, dokter mata mengeluarkan lensa melalui sayatan selebar 8—10 mm. Teknik operasi ini membutuhkan waktu penyembuhan dan pemulihan yang cukup lama.

SICS (Small Incision Cataract Surgery)

Teknik operasi SICS lebih canggih. Ia menggunakan jahitan dengan sayatan 6—10 mm. Proses operasinya juga lebih singkat, sekitar 15-30 menit.

Phacoemulsification

Operasi katarak dengan teknik phacoemulsification ini merupakan operasi tanpa jahitan. Teknik tercanggih saat ini. Pasien bisa pulih dan sembuh lebih cepat. Waktu operasinyajuga lebih cepat, yakni sekitar 10—15 menit.

Baca juga: Operasi LASIK

Phacoemulsification mampu mengurangi rasa nyeri dan ngeres atau ketidaknyamanan setelah operasi. Dengan operasi ini, pasien juga bisa langsung pulang. Waktu penyembuhannya kurang lebih dua pekan hingga satu bulan. [Mbk/NLC]