Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Hipopion Pada Mata: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Mata dengan Hipopion

Hipopion adalah istilah medis yang mungkin masih belum familiar bagi sebagian orang. Seperti yang kita tahu, sistem kekebalan tubuh akan memberikan respons ketika ada sesuatu janggal terjadi, demikian juga mata yang akan memberikan perlawanan ketika terjadi infeksi. Agar lebih memahami tentang hipopion, mari kita pelajari definisi, penyebab, gejala, dan cara mencegahnya bersama Minel dalam artikel ini.

Apa Itu Hipopion?

Hipopion adalah kondisi pada mata akibat penumpukan sel darah putih yang membentuk lapisan berwarna keputihan di bagian depan mata (anterior mata). Kondisi ini mengindikasikan adanya inflamasi (peradangan) atau infeksi yang sudah cukup parah pada mata sehingga membutuhkan pertolongan dari dokter mata dengan segera. Hipopion merupakan kondisi yang dapat terlihat tanpa perlu menggunakan perangkat pembesaran.

Penyebab Hipopion

Hipopion umumnya  terjadi karena peradangan intraokular. Meskipun begitu, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan hipopion yang beberapa diantaranya tergolong kondisi darurat medis. Penyebab-penyebabnya antara lain:

1. Endoftalmitis

Endoftalmitis merupakan peradangan pada mata yang disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri pada jaringan atau cairan mata. Kondisi ini harus ditangani dengan segera, karena jika tidak, dapat menyebabkan kebutaan permanen. Pembentukan hipopion terjadi pada sekitar 85% dari kasus endoftalmitis akut.

2. Ulkus Kornea

Ulkus kornea adalah luka terbuka atau lesi pada kornea yang merupakan kubah pelindung transparan di bagian depan mata. Infeksi, terutama oleh bakteri, adalah penyebab paling umum dari kondisi ini. Ulkus kornea ini umumnya dimulai sebagai keratitis atau peradangan pada kornea. Beberapa tipe keratitis yang bisa menyebabkan ulkus kornea termasuk:

  1. Keratitis bakterial
  2. Keratitis fungal
  3. Keratitis herpes simplex viral

Komplikasi dari ulkus kornea ini juga dapat meliputi perforasi dan bekas luka pada kornea, terbentuknya glaukoma, hingga hilangnya penglihatan.

3. Uveitis

Uveitis merupakan peradangan yang terjadi di lapisan tengah mata (uvea), yang terletak di antara retina dan kornea. Uvea sendiri terdiri dari iris, badan siliaris, dan koroid. Hipopion termasuk dalam kondisi yang cukup jarang terjadi pada penderita uveitis, dan kemungkinan besar terjadi pada orang yang mengalami uveitis anterior akut, khususnya pada pasien yang memiliki protein HLA-B27.

4. Penyakit Behcet

Penyakit ini sering juga dikenal sebagai sindrom Behcet yang merupakan penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan jaringan di seluruh tubuh. Sindrom ini dapat meningkatkan risiko terjadinya hipopion dan dapat menyebabkan masalah serius dan bahkan mengancam nyawa, seperti kehilangan penglihatan dan stroke.

BACA JUGA:
Uveitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Gejala Hipopion pada Mata

Gejala paling umum dari hipopion ini dapat dikenali dengan adanya nanah atau cairan putih di ruang depan mata bagian bawah, yang merupakan bagian di bawah iris. Gejala hipopion lainnya dapat bervariasi tergantung pada penyebab inflamasi atau peradangan yang menyebabkannya. Beberapa gejala umum yang terjadi dapat mencakup:

  1. Penglihatan kabur, yang merupakan gejala yang sama dimiliki oleh penderita katarak, menyebabkan penglihatan menjadi tidak jelas dan buram
  2. Nyeri mata disertai dengan kemerahan pada mata
  3. Pembengkakan pada kelopak mata
  4. Air mata yang berlebihan (Epifora)
  5. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya (Photophobia)

Pencegahan dan Perawatan Hipopion

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipopion antara lain:

  1. Selalu menjaga kebersihan mata dengan mencuci tangan sebelum menyentuh mata
  2. Hindari penggunaan lensa kontak yang tidak steril atau tidak sesuai dengan dokter
  3. Hindari penggunaan obat-obatan yang dapat memicu inflamasi atau infeksi mata
  4. Selalu periksa tanggal kedaluwarsa dari obat tetes mata sebelum digunakan

Jika Anda merasakan tanda-tanda mengalami hipopion seperti yang dijelaskan di atas, Anda harus segera melakukan pemeriksaan oftalmologi. Meskipun hipopion umumnya dapat terlihat tanpa alat pembesaran, biasanya dokter akan tetap melakukan slit-lamp atau pemeriksaan laboratorium lainnya untuk mengetahui penyebab utama hipopion yang dimiliki, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan. Beberapa pengobatan yang dilakukan terhadap pasien hipopion mencakup:

  1. Antibiotik intravitreal: Jenis antibiotik yang diberikan melalui suntikan ke dalam bola mata dan digunakan untuk mengobati infeksi mata yang parah dan sulit diobati.
  2. Antibiotik oral: Jenis antibiotik yang diminum melalui mulut dan digunakan untuk mengobati infeksi mata yang lebih ringan atau infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.
  3. Steroid dan antibiotik topikal intensif: Kombinasi obat yang dapat mengobati infeksi mata dan peradangan, biasanya diberikan dalam bentuk tetes mata atau salep.
  4. Atropine topikal: Obat yang digunakan untuk melebarkan pupil mata yang digunakan untuk mengobati kondisi mata seperti uveitis dan iritis.
  5. Intervensi bedah: Prosedur medis ini melibatkan pengeluaran cairan nanah yang terkumpul di ruang depan mata untuk mencegah infeksi dna memperbaiki tekanan intraokular.

BACA JUGA:
Katarak Lensa Premium

Periksa Mata di National Eye Center

Hipopion: Seseorang sedang berkonsultasi

Penanganan terhadap Hipopion harus dilakukan dengan segera untuk menghindari risiko terjadinya kebutaan permanen. Di National Eye Center (NEC), Anda bisa mendapatkan perawatan mata bersama dengan dokter yang berpengalaman, mulai dari kelainan refraksi, seperti mata minus, hingga kondisi mata yang lebih serius.

NEC juga menyediakan perawatan untuk berbagai rentang usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Untuk anak dengan kelainan refraksi mata minus, prosedur terapi mata minus anak dapat dilakukan sehingga anak bisa mendapatkan penglihatan yang optimal yang berguna untuk mengikuti pelajaran di kelas hingga kehidupan sehari-harinya.

Selain itu, menciptakan kebiasaan yang baik juga harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mata kita. Kebiasaan tersebut dapat berupa menjaga kebersihan untuk menghindari infeksi, minum banyak air, dan istirahat yang cukup untuk menghindari mata panda. Yuk jaga kesehatan mata kita bersama National Eye Center!

Jangan lupa tonton video mengenai Lasik kesehatan mata lainnya di YouTube National Eye Center (NEC)!