Salah satu bagian mata yang sangat penting adalah pupil. Tahukah Anda pupil mata itu yang mana dan apa fungsinya? Lalu kelainan apa saja yang bisa terjadi pada pupil dan bagaimana cara mengobatinya?
Apa Itu Pupil Mata
Pupil adalah bagian lingkaran hitam pada bola mata. Jika Anda berkaca dan melihat bagian tengah mata yang berbentuk bulat dan berwarna hitam, itulah pupil.
Pada mata normal, ukuran pupil mata kiri dan kanan adalah sama. Pada mata yang normal pula, bentuk pupil adalah bulat.
Fungsi Pupil Mata
Fungsi pupil adalah sebagai tempat masuknya cahaya ke dalam mata sekaligus mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata.
Ketika terdapat banyak cahaya, pupil akan mengecil secara otomatis sehingga cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terlalu banyak. Sebaliknya, ketika cahaya redup atau kurang, secara otomatis bagian mata ini akan membesar sehingga cahaya yang masuk ke dalam mata semakin banyak.
Kelainan pada Pupil
Ada beberapa gangguan pada pupil yang jika dibiarkan bisa menjadi berbahaya. Karenanya kita perlu mengetahuinya agar bisa mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi atau menyembuhkannya.
1. Miosis
Miosis adalah kelainan pada pupil yang mengecil secara tak terkendali. Jika dalam kondisi mata sehat pupil menjadi 2-4 mm saat terang, pupil yang mengalami miosis akan menyusut hingga kurang dari 2 mm.
Pada umumnya, penyebab miosis adalah masalah pada otot sfingter (saraf pengendali). Biasanya, masalah tersebut berkaitan dengan sistem saraf otonom yang berhubungan langsung dengan bagian tengah otak.
Penyebabnya bisa berbagai macam. Mulai dari obat-obatan, penyakit, hingga paparan zat kimia tertentu. Maka dalam menangani miosis, dokter akan memfokuskan pengobatan sesuai penyebabnya.
Baca juga: Astigmatisme
2. Anisocoria
Anisocoria adalah kelainan pada pupil berupa perbedaan ukuran antara pupil mata kanan dan pupil mata kiri yang diikuti dengan gejala tertentu.
Pada mata yang sehat, pupil kanan dan kiri relatif sama seukuran meskipun sekitar 20 persen populasi memiliki ukuran pupil berbeda. Jika pupil kanan dan kiri tidak sama ukurannya tanpa keluhan, ia tidak sampai masuk kategori anisocoria.
Gejala-gejala yang menyertai perbedaan ukuran pupil sehingga masuk kategori anisocoria antara lain: nyeri mata, demam, sakit kepala, kelopak mata turun (ptosis), kesulitan menggerakkan bola mata.
Jadi, jika pupil kanan dan kiri Anda berbeda cukup drastis dan terdapat gejala-gejala di atas, segera ke dokter mata untuk periksa dan mendapatkan pengobatan.
3. Midriasis
Midriasis adalah kelainan pupil yang tidak bereaksi terhadap cahaya. Midriasis merupakan kebalikan dari miosis. Jika miosis ditandai dengan pupil yang mengecil secara berlebihan, midriasis tetap melebar meskipun pada kondisi yang terang.
Pupil yang tetap melebar dan tidak mengecil mengikuti pencahayaan ini merupakan pertanda adanya masalah kesehatan. Ia dipicu oleh beberapa penyakit, antara lain neuropati kranial, peningkatan hormon oksitosin, efek samping obat tertentu (obat antikolinergik), cedera pada mata, cedera pada otak, atau akibat pemakaian narkotika.
Salah satu efek pupil mata tidak bisa mengecil ini adalah mata menjadi silau. Untuk mengurangi efeknya, Anda bisa menghindari sinar matahari langsung dan memakai kacamata hitam. Untuk pengobatan midriasis, hubungi dokter mata.
4. Pupil tidak bulat sempurna
Mata yang normal, pupilnya akan berbentuk bulat sempurna. Namun, terkadang ada orang yang mengalami kelainan pupil berbentuk menyerupai persegi atau tampak memanjang.
Bentuk yang tidak bulan tersebut bisa dipicu oleh berbagai kondisi, misalnya koloboma. Yakni lubang yang terbentuk pada iris mata. Lubang inilah yang mengakibatkan pupil mata terlihat memanjang.
Koloboma sendiri merupakan bawaan lahir yang diduga disebabkan oleh mutasi genetik. Sepanjang tidak ada gejala seperti pusing, nyeri, atau sakit lainnya, tidak perlu terlalu cemas. Namun jika sudah merasakan gejala-gejala seperti pusing, nyeri, atau sakit lainnya, periksakan segera ke dokter mata.
Demikian tentang pupil mata dan fungsinya. Juga empat kelainan yang bisa terjadi pada pupil yakni miosis, anisocoria, midriasis, dan pupil yang tidak bulat sempurna. Juga bagaimana mengatasi kelainan-kelainan tersebut. Sedangkan untuk kelainan refraksi khususnya miopia dan astigmatisme, solusinya adalah LASIK. []