Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

TALK AND CONSULT NATIONAL EYE CENTER: SEMUA USIA BEBAS KACAMATA

Ditinjau oleh

author-04

Terakhir diperbaharui pada

16 Oktober 2024

Bagikan

Talk and Consult
Talk and Consult : Semua Usia Bebas Kacamata

Pada (15/09/24) telah terselenggara event “Talk and Consult National Eye Center: Semua Usia Bebas Kacamata” bersama dengan dr. Herwindo Dicky SpM (K) di Hotel Atria Malang. Menghadirkan pula salah satu Lasik People yakni Kak Syahlaa Aqilaa yang sudah bebas kacamata karena pernah melakukan Lasik di National Eye Center untuk berbagi cerita dan pengalaman.

Talk and Consult ini merupakan salah satu wadah untuk berbagi pengalaman seputar Lasik bersama dengan dokter spesialis mata di National Eye Center dan Lasik People. Acara ini dimulai dengan dinner bersama untuk mempererat tali silaturahmi.

Setelahnya, penyampaian materi oleh dr. Herwindo Dicky SpM (K) tentang macam metode untuk mengatasi kelainan refraksi, mulai dari Ortho-K, Lasik, EVO ICL, RLE, dan Presbyond.

“Kebetulan di kami ada semua metode, jadi kelainan refraksi dapat terasi,” ucap dr. Herwindo Dicky SpM (K)

Myopia Center Solusi Alternatif Lasik untuk Bebas Kacamata

Bagi usia dibawah 18 tahun, National Eye Center memiliki layanan Myopia Center diantaranya terapi Ortho-K/Orthokeratology untuk menghambat dan mengurangi mata minus pada anak. Ortho-K adalah terapi menggunakan lensa kontak khusus berbahan Rigid Gas Permeable (RGP) untuk meratakan kelengkungan kornea mata, dipakai ketika malam hari waktu tidur. Sehingga di pagi hari dapat bebas kacamata

Selain Ortho-K, National Eye Center juga menyediakan obat tetes mata atropin (racikan khusus tim pharmacist National Eye Center) untuk menghambat pertumbuhan mata minus dan dipakai sebelum tidur. Selanjutnya National Eye Center juga memiliki kacamata terapi khusus yakni Myopia Control, untuk mendapatkan kacamata tersebut perlu pemesanan terlebih dahulu.

Metode Lasik Terlengkap

Bagi orang dengan usia 18 – 39 tahun dengan kondisi mata minus 0.5 -12.00 SPH, National Eye Center memiliki beragam layanan Lasik untuk dapat membantu bebas kacamata di antaranya: 

  • Zeiss Smile : merupakan generasi ketiga laser vision correction, prosedur Zeiss Smile membutuhkan sedikit bukaan (2-4mm) dan pemulihannya yang sangat cepat. Dapat mengoreksi mata minus hingga -10 dioptri dan silinder hingga -5
  • Femto Lasik : merupakan generasi kedua laser vision correction, Prosedurnya dengan membuat flap pada kornea dengan teknologi femtosecond laser. Flap itu kemudian dibuka dan dilakukan pengikisan kornea dengan teknologi excimer laser. Dapat mengoreksi hingga –12 dioptri dan silinder hingga -6
  • PRK : merupakan generasi pertama laser vision correction, Prosedurnya dilakukan dengan ablasi atau melepas permukaan kornea tanpa membuat flap.

Baca juga : 3 Metode Operasi Laser Mata, Perbedaan dan Keunggulannya

Dalam acara tersebut kak Syahlaa yang merupakan salah satu pasien Lasik National Eye Center menyatakan bahwa Lasik hasilnya memuaskan.

“Dulu saya juga sempat khawatir karena Lasik kan operasi, tapi ternyata setelah melakukan Lasik membuat saya terkejut karena hasilnya memuaskan dan lasernya hanya dalam hitungan detik saja dan proses tindakannya secara keseluruhan untuk dua mata 15 menit,” ucap Kak Syahlaa

Sementara itu, bagi orang yang berusia 40 tahun dan sudah timbul plus baca/Presbiopi juga dapat bebas kacamata, National Eye Center memiliki metode Lasik Presbyond, dapat mengoreksi mata minus/silinder bahkan plus sekaligus. Presbyond adalah metode bedah refraktif Femto Lasik yang dikhususkan bagi pasien yang menderita presbiopia atau rabun dekat.

Melalui metode Presbyond pasien dapat melihat jauh dan dekat tanpa menggunakan alat bantu kacamata. Dengan ini National Eye Center merupakan salah satu pelopor adanya metode Presbyond di Indonesia.

Bebaskan Minus Tinggi Melalui Metode EVO ICL dan RLE

Tidak hanya layanan Lasik untuk dapat membantu bebas kacamata, National Eye Center juga memiliki layanan EVO ICL yang dapat mengoreksi mata minus tinggi  mulai -05.00 sampai – 20.00 SPH bagi usia 21 – 39 tahun.  EVO ICL merupakan metode tanam lensa. prosedurnya  menambahkan lensa mata buatan  di depan lensa asli untuk mengoreksi kelainan refraksi dan menunjang penglihatan yang lebih jelas.

EVO ICL ini biokompatibel dan tidak menghilangkan jaringan kornea, sehingga bekerja dengan mata alami dan implan lensa bersifat reversibel. EVO ICL tidak menyebabkan sindrom mata kering dan memberikan penglihatan yang jernih baik siang maupun malam.

Selain EVO ICL untuk mengoreksi mata minus tinggi mulai dari -05.00 sampai -20.00 untuk usia diatas 35 tahun keatas, National Eye Center memiliki layanan RLE (Refractive Lens Exchange). RLE dilakukan pada pasien yang tidak lolos dalam tahapan Pre-Lasik karena tidak memenuhi persyaratan melakukan Lasik atau memiliki masalah penglihatan yang cukup kompleks dan kelainan pada kornea.

Prosedur dari tindakan RLE adalah mengganti lensa mata asli yang telah rusak dengan lensa mata buatan, melalui RLE kelainan refraksi akan terkoreksi dengan baik sehingga dapat melihat lebih jelas dan tajam penglihatan menjadi jauh lebih baik.

Dengan ini EVO ICL dan RLE sifatnya permanen dan jangka panjang, sehingga tidak perlu khawatir. Keduanya diperuntukkan bagi pasien dengan minus tinggi, atau ada kondisi mata yang kompleks sehingga tidak memenuhi syarat Lasik. Oleh karenanya semua usia tetap bisa bebas kacamata, sebab National Eye Center memiliki beragam layanan yang dapat membantu untuk terbebas dari kacamata.

Undian Talk and Consult
Talk and Consult Malang

Setelah penyampaian materi dan sesi tanya jawab seputar lasik, sesi selanjutnya ditutup dengan  pengundian doorprize potongan Lasik senilai Rp. 5.000.000,- dalam acara  tersebut ada dua pemenang.

Bagi Anda yang ingin konsultasi terkait kondisi mata dapat mengunjungi situs web National Eye Center agar dapat terhubung dengan Patient Educator.

Baca juga: https://nationaleyecenter.id/refractive-lens-exchange-rle/