Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Strabismus: Gejala, Jenis, Penyebab, Cara Mengobati

Strabismus, yang sering disebut dengan mata juling, merupakan gangguan mata yang umum terjadi di Indonesia, memengaruhi sekitar 2 juta orang setiap tahunnya. Gangguan ini ditandai dengan ketidakmampuan mata untuk sejajar secara normal, sehingga satu mata dapat melihat ke arah yang berbeda dari mata yang lain. Apa itu strabismus, apa saja gejala dan penyebabnya, serta bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Strabismus

Seorang anak sedang berpikir mengenai apa itu strabismus

Strabismus adalah istilah medis untuk mata juling. Yakni gangguan mata yang tidak mengarah ke arah sama saat melihat. Dengan kata lain, posisi ke dua mata tidak sejajar dan melihat ke arah berbeda.

Siapa pun bisa terkena mata juling ini. Namun, yang paling sering adalah kelompok usia bayi dan anak-anak. Jumlah kasus secara keseluruhan dari beragam usia mencapai 2 juta kasus per tahun di Indonesia.

Penyakit mata ini terjadi akibat gangguan koordinasi pada otot penggerak bola mata yang menyebabkan kedua mata melihat ke arah berbeda. Misalnya satu mata melihat ke depan, sedangkan mata lainnya melihat ke atas. Atau satu mata melihat ke kanan sedangkan mata lainnya di tengah-tengah, melihat lurus ke depan.

Meskipun pada awalnya tidak berbahaya dan kasus ini umum terjadi, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, strabismus bisa mengakibatkan komplikasi hingga terjadinya kebutaan.

Baca juga: Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Gejala Strabismus

Macam-Macam Gejala Strabismus

Gejala utama strabismus mudah diketahui oleh orang lain yang melihat mata penderitanya. Sebab orang yang mengalami gangguan mata ini, kedua matanya tidak sejajar alias bergeser.

Selain mata terlihat tidak sejajar alias bergeser, gejala-gejala lainnya adalah sebagai berikut:

  • Penglihatan ganda
  • Kedua mata tidak bergerak secara bersamaan
  • Berkurangnya kemampuan untuk memperkirakan jarak sebuah objek
  • Memiringkan kepala saat melihat sesuatu
  • Sering berkedip
  • Sering menyipitkan mata
  • Mata terasa lelah
  • Sakit kepala

Karena umumnya strabismus ini terjadi pada anak, orang tua perlu memperhatikan gejala pada anaknya. Sebab, anak-anak tidak selalu bisa mengungkapkan gejala yang ia rasakan. Jika anak mengalami gejala-gejala di atas, khususnya mata tampak tidak sejajar, orang tua perlu segera memeriksakan anaknya ke dokter mata.

Jenis Strabismus

Jenis-Jenis Strabismus

Berdasarkan posisi pergeseran mata, strabismus dibagi menjadi empat jenis yaitu:

  • Eksotropia (mata juling yang bergeser ke arah luar)
  • Esotropia (mata juling yang bergeser ke arah dalam)
  • Hipotropia (mata juling yang bergeser ke bawah)
  • Hipertropia (mata juling yang bergeser ke atas)

Sedangkan berdasarkan frekuensi kejadian dan bagian mata mana yang terdampak, strabismus secara umum dibagi menjadi tiga sebagai berikut:

1. Accommodative esotropia

Accommodative esotropia atau esotropia akomodatif adalah mata juling dengan kondisi salah satu mata melihat ke depan tetapi mata yang lain bergerak ke arah dalam. Kondisi ini membuat mata membutuhkan usaha lebih untuk bisa fokus melihat objek di sekitarnya.

Jenis ini paling sering terjadi terutama pada pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih. Esotropia akomodatif biasanya terjadi pada orang-orang yang menderita hipermetropi atau rabun dekat.

2. Intermittent exotropia

Intermittent exotropia atau eksotropia intermiten adalah mata juling dengan kondisi kedua mata tidak dapat bergerak secara bersamaan. Ketika salah satu mata fokus pada objek atau bergerak ke arah tertentu, mata lainnya bergerak ke arah berbeda. Jenis ini dapat terjadi pada orang dari setiap kelompok usia.

Jika penanganan esotropia akomodatif menggunakan kacamata atau operasi pada kasus yang lebih parah, penangan eksotropia intermiten bisa dengan latihan mata atau operasi pada salah satu otot mata.

3. Infantile esotropia

Infantile esotropia  adalah mata juling pada bayi. Umumnya pada usia di bawah 6 bulan. Tandanya adalah kedua mata yang bergerak ke arah dalam mata. Awalnya hanya sesekali tetapi lama kelamaan bisa bersifat permanen.

Baca juga: Glaukoma Kongenital

Penyebab Strabismus

Penyebab Strabismus

Penyebab utama strabismus adalah gangguan koordinasi atau pergerakan otot mata yang tidak berfungsi dengan baik. Penyebab gangguan koordinasi otot mata ini belum bisa dipastikan tetapi sering kali dipengaruhi oleh faktor keturunan atau genetika.

Pada penderita strabismus, 6 otot mata berbeda yang seharusnya bekerja bersamaan tidak bisa bekerja normal. Sehingga ketika salah satu mata fokus melihat ke suatu objek, mata yang lain melihat ke arah berbeda.

Akibatnya, retina mengirimkan dua sinyal berbeda ke otak sehingga membuat otak bingung dalam memproses sinyal menjadi gambar. Hasilnya, otak akan mengabaikan sinyal dari mata yang fokus dan pergerakannya lebih lemah dan penglihatan menjadi berbayang atau kabur.

Di samping faktor keturunan, penyebab mata juling pada anak-anak adalah sebagai berikut:

  • Apert Syndrome
  • Congenital rubella
  • Cerebral palsy
  • Hemangioma dekat mata selama masa bayi
  • Noonan Syndrome
  • Incontinentia Pigmenti Syndrome
  • Prader-Willi Syndrome
  • Retinoblastoma
  • Cedera otak traumatis
  • Trisomi 18

Sedangkan penyebab strabismus pada usia dewasa antara lain:

  • Botulisme
  • Diabetes
  • Penyakit Graves
  • Guillain-Barré Syndrome
  • Cerebral palsy
  • Keracunan akibat kerang-kerangan
  • Cedera pada mata
  • Stroke
  • Cedera otak traumatis

Baca juga: Cara Mengobati Katarak

Cara Mengobati Strabismus

Cara Mengobati Strabismus

Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan mata juling:

Kacamata

Penanangan dengan kacamata untuk mata juling yang penyebab adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh (miopia).

LASIK

Kacamata merupakan salah satu cara mengoreksi kelainan refraksi. Cara yang lebih efektif dan bersifat permanen sehingga tidak perlu memakai kacamata adalah dengan LASIK. Jenis operasi Lasik beragam sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis mata karena setiap kondisi mata pasien yang berbeda

Tetes mata

Cara mengobati strabismus juga bisa dengan tetes mata yang mengandung atropin. Tujuannya untuk mengaburkan penglihatan mata yang lebih kuat sehingga kedua mata memiliki fokus yang sama.

Penutup mata

Pada pasien yang menderita ambliopia, penggunaan penutup mata bisa menjadi terapi untuk menangani mata juling. Yakni dengan menutup mata yang sehat. Tujuannya adalah mendorong otot penggerak pada bola mata yang lebih lemah agar bekerja lebih keras sehingga nanti kemampuan kedua mata bisa seimbang.

Suntik botox

Metode ini juga bertujuan seperti terapi tutup mata. Suntik botox akan melemahkan otot mata yang lebih kuat dalam rangka melatih otot mata yang lemah. Seperti tetes mata, efek botox umumnya juga berlangsung sementara tetapi relatif lebih lama. Karenanya suntik botox umumnya dilakukan setiap 3–4 bulan.

Operasi strabismus

Operasi ini bertujuan untuk mengencangkan atau mengendurkan otot-otot yang mengendalikan pergerakan mata. Sehingga nantinya kedua mata bisa seimbang dan sejajar.

Jika Anda terkena gangguan mata yang serupa atau kelainan refraksi lainnya, Anda bisa langsung datang ke National Eye Center, sebagai pusat lasik Surabaya yang terpercaya di Indonesia. 

Dengan berkonsultasi pada dokter profesional, Anda akan mendapatkan penanganan yang terbaik untuk kesehatan mata Anda yang optimal.

Di sana Anda juga bisa mendapatkan perawatan yang lebih seperti terapi mata minus anak (Ortho K), operasi lasik mata, pengobatan katarak melalui katarak lensa premium, hingga eyesthetic (kecantikan mata).Tunggu apa lagi? Yuk Lasik di tempat lasik kredibel hanya di National Eye Center!

Lihat Video Lainnya!