Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Glaukoma Sudut Terbuka Primer – Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

glaukoma sudut terbuka primer

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak. Salah satu jenisnya adalah glaukoma sudut terbuka primer (open angle glaucoma). Apa penyebab dan gejala glaukoma yang paling sering mengakibatkan kebutaan ini serta bagaimana cara mengobatinya?

Apa Itu Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Glaukoma adalah sekumpulan penyakit dengan karakteristik neuropati optik berasosiasi dengan remodelling dari optic nerve head yang berhubungan dengan pola gangguan fungsi visual tertentu dengan TIO sebagai faktor risiko utama. Definisi ini lebih kompleks daripada definisi terdahulu yang menyebut glaukoma sebagai penyakit dengan tekanan bola mata yang tinggi.

Glaukoma sudut terbuka primer adalah kondisi kronik progresif dengan adanya perubahan pada papil saraf lauc yang menyebabkan gangguan lapang pandangan dan retinal nerve fiber layer (RNFL).  Secara singkat, glaukoma sudut terbuka primer adalah glaukoma kronis akibat sistem vaskularisasi yang kurang baik. Ia disertai peningkatan TIO di atas 21 mmHg dengan sudut mata depan yang terbuka.

Baca juga: Glaukoma Kongenital

Penyebab Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Dari 70 juta orang di dunia yang menderita glaukoma, 90 persennya adalah glaukoma sudut terbuka primer. Pada usia 70 tahun, frekeunsinya meningkat 3-8 kali lebih tinggi daripada usia 40 tahun. Dibandingkan ras kulit putih, ia terjadi 3-4 kali lebih banyak pada ras kulit hitam.

Penyebab glaukoma sudut terbuka primer adalah sistem vaskularisasi yang kurang baik. Layaknya pipa yang bocor di bawah wastafel, gangguan vaskularisasi di dalam saluran pembuangan atau sudut (di mana kornea bertemu dengan iris) menyebabkan pembuangan cairan tidak lancar.

Karena gangguan ini, tekanan dalam bola mata meningkat secara perlahan. Tekanan tinggi ini dapat merusak saraf optic mata hingga menimbulkan glaukoma.

Ada sejumlah faktor risiko glaukoma sudut terbuka primer, antara lain:

  1. TIO. TIO di atas 21 mmHg merupakan faktor risiko utama penyakit ini.
  2. Usia. Semakin tua, semakin besar faktor risiko menjadi glaukoma. Umumnya ia terjadi di atas usia 40 tahun.
  3. Miopia. Rabun jauh juga merupakan faktor risiko yang harus menjadi perhatian. Sebaiknya penderita miopi memeriksakan terkait risiko glaukoma ini.
  4. Riwayat keluarga. Sebab penyakit ini erat dengan faktor genetik. Apakah ada ayah, ibu, dan saudara yang sebelumnya terkena penyakit ini.
  5. Kulit gelap. Seperti data di atas, prevalensi glaukoma ini 3-4 kali lipat lebih tinggi pada kulit gelap dibandingkan kulit putih.
  6. Kornea yang tipis. Semakin tipis kornea, semakin besar risikonya.
  7. Tekanan perfusi. Ia juga merupakan faktor risiko penyakit ini.

Baca juga: Retinopati

Gejala Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Awalnya, gejala glaukoma sudut terbuka primer tidak terasa sehingga pasien juga tidak ada keluhan. Namun ada beberapa gejala klinis sebagai berikut:

  • TIO > 21 mmHg. Ini umumnya tidak terasa dan baru diketahui setelah pemeriksaan (check up) mata. Karenanya untuk pasien miopia, perlu pemeriksaan tekanan intraokular.
  • Kornea jernih. Tampak seperti mata normal.
  • Sudut bilik mata depan dalam.
  • Gonioskopi sudut terbuka.
  • Defek lapang pandang.
  • Glaucomatus  Optic Neuropathy.

Baca juga: Obat Mata Bengkak

Cara Mengobati Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Sebelum mengobati, hal pertama yang harus dipastikan adalah penegakan diagnosa. Beberapa metode berikut ini untuk menegakkan diagnosa glaukoma ini:

  • Metode Iluminasi. Yakni dengan menggunakan flashlight untuk mengetahui eclipse sign. Apakah sudutnya terbuka dalam atau dangkal.
  • Van Herick. Yakni menggunakan slit lamp. Arahkan sinar slit lamp ke limbus, maka akan ada reflek cahaya dari kornea dan iris. Jika ada ruang melebihi ketebalan kornea, berarti bilik mata depan (BMD) dalam. Jika ruangnya kecil, berarti bilik mata depan (BMD) sempit.
  • Gonioskopi. Melalui alat ini, dokter mata akan melihat struktur sudut. Jika grade 0, berarti sudut tertutup. Jika grade 4, berarti sudut terbuka.

Baca juga: Cara Menyembuhkan Mata Minus

Dalam mengatasi glaukoma, yang paling penting adalah menurunkan tekanan TIO dengan target >= 20%. Secara umum, ada tiga tahap pengobatan glaukoma, yaitu:

Medikamentosa

Yakni obat-obatan. Yang paling sering adalah Betha Blocker atau Prostaglandin Analog.

Laser Trabekuloplasti

Jika obat-obatan tidak bisa, maka pilihan berikutnya adalah laser trabekuloplasti.

Operasi Trabekulektomi

Jika laser tidak bisa mengatasi glaukoma tersebut, pilihan berikutnya dalah operasi trabekulektomi.

Prinsip terapi glaukoma adalah start low go slow. Yaitu dengan terapi tunggal. Jika tidak bisa, baru mengganti dengan tindakan berikutnya. Jika tetap tidak turun, baru melakukan terapi kombinasi. []