Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Waspadai Selulitis Orbital! Tanda Kelopak Mata pada Anak Bengkak?

Ditinjau oleh

NEC

Terakhir diperbaharui pada

5 Desember 2023

Bagikan

Selulitis Orbital
Selulitis Orbital

Selulitis orbital kerap kali terjadi pada anak. Terkadang kita mendapati anak kita yang mendadak mengalami pembengkakan pada mata mereka. Bukan hanya angka anak yang terkena miopi yang saat ini sedang berkembang pesat. Karena tanpa sadari cedera atau trauma di sekitar wajah pada anak juga dapat menyebabkan selulitis orbital, selain itu infeksi pada jaringan kelopak mata, bola mata, dan saluran pernapasan bagian atas, juga dapat menyebar ke rongga bola mata dan menyebabkan selulitis orbital. Maka dari itu minel akan membahas lengkap terkait selulitis orbital.

Apa Itu Selulitis Orbital?

Selulitis orbital adalah infeksi atau peradangan pada jaringan di sekitar mata yang dapat melibatkan kelopak mata, bola mata, dan lemak di sekitar mata. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, dan dapat terjadi sebagai komplikasi dari infeksi sinus, infeksi gigi, atau infeksi kulit di sekitar mata. Yang mana gejalanya dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan seperti penyakit katarak yang juga memberikan efek kehilangan penglihatan. 

Penyakit ini umumnya dapat menyerang semua umur namun dalam beberapa kasus banyak ditemukan pada anak-anak karena pada umumnya penyakit ini dihasilkan oleh bakteri atau mikroba bakteri. Sehingga anak yang belum terlalu sadar akan pentingnya kebersihan sangat rentan terkena penyakit ini. Dan apabila anda atau anak anda mengalami selulitis orbital sebaiknya cepat periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Penyebab Terjadinya Selulitis Orbital Pada Anak

Selulitis orbital pada anak sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri, dan penyebab umumnya mirip dengan selulitis orbital pada orang dewasa. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan selulitis orbital pada anak meliputi:

  1. Infeksi Sinus: Infeksi sinus pada anak-anak dapat menyebabkan penyebaran bakteri ke area di sekitar mata, yang kemudian dapat menyebabkan penyakit ini.
  2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas: Infeksi pada saluran pernapasan atas, seperti infeksi tenggorokan atau pilek, juga dapat menjadi penyebab selulitis orbital pada anak.
  3. Infeksi Kulit: Luka atau infeksi kulit di sekitar mata, termasuk jerawat atau bisul, dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke jaringan orbital.
  4. Penyakit Gigi: Infeksi gigi atau abses gigi pada anak-anak juga dapat menyebabkan penyebaran bakteri ke area sekitar mata.
  5. Sistem Kekebalan Tubuh Yang Lemah: Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi medis tertentu mungkin lebih rentan terhadap infeksi, termasuk selulitis orbital.
  6. Penyakit Kulit: Beberapa kondisi kulit tertentu, seperti impetigo, dapat menyebabkan infeksi yang menyebar ke jaringan di sekitar mata.

Penting untuk segera ke dokter mata jika anak mengalami gejala selulitis orbital, seperti pembengkakan mata, kemerahan, nyeri, atau perubahan pada penglihatan seperti gejala miopi yang memberikan efek rabun. Perawatan yang tepat, seperti pemantauan oleh tenaga medis, dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menurunkan Tekanan Bola Mata? Simak Tipsnya!

Gejala Selulitis Orbital

Selulitis Orbital

Selulitis orbital bukan seperti penyakit mata ringan pada umumnya seperti mata panda dll yang tidak mengganggu penglihatan. Penyakit ini dapat menunjukkan sejumlah gejala yang dapat berkisar dari ringan hingga parah. Gejala-gejala tersebut dapat meliputi:

  1. Pembengkakan Kelopak Mata: Kelopak mata yang terkena biasanya akan mengalami pembengkakan yang dapat membuat mata tampak lebih besar dari biasanya.
  2. Kemerahan: Area di sekitar mata dapat menjadi merah dan terasa hangat.
  3. Nyeri atau Rasa Sakit: Penderita penyakit ini mungkin merasakan nyeri atau rasa sakit di sekitar mata yang terkena.
  4. Pembengkakan Bola Mata: Bola mata juga dapat mengalami pembengkakan, yang dapat mempengaruhi gerakan mata. Penderita mungkin merasa nyeri atau sakit saat berusaha menggerakkan mata
  5. Peningkatan Air Mata: Produksi air mata dapat meningkat sebagai respons terhadap peradangan.
  6. Gangguan Penglihatan: Penderita selulitis orbital dapat mengalami gangguan penglihatan, terutama jika infeksi mempengaruhi saraf optik atau mengakibatkan penekanan pada bola mata. Namun walau begitu cara penanganan dan pengobatannya tidak dengan lasik atau katarak lensa premium.
  7. Sensitivitas Cahaya: Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) dapat terjadi pada beberapa kasus.
  8. Demam: Pada beberapa kasus, selulitis orbital dapat disertai demam, terutama jika infeksi menyebar ke seluruh tubuh.

Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat, dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius, seperti kerusakan mata atau penyebaran infeksi ke bagian-bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Mengapa Penglihatan Buram dan Pusing Perlu Diwaspadai

Cara Pengobatan Selulitis Orbital

Pengobatan penyakit ini melibatkan serangkaian tindakan medis, dan terapi yang diberikan akan tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan penyebabnya. Seperti yang telah dikatakan walaupun salah satu gejala yang dihasilkan adalah gangguan penglihatan namun penanganannya tidak dengan melakukan lasik atau katarak  lensa  premium. Di bawah ini adalah beberapa metode pengobatan yang umumnya digunakan:

  1. Antibiotik: Penggunaan antibiotik adalah langkah utama dalam mengobati selulitis orbital yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik dapat diberikan melalui suntikan intravena (IV) atau melalui obat minum, tergantung pada tingkat keparahan infeksinya.
  2. Analgesik atau Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID): Obat penghilang rasa sakit atau antiinflamasi nonsteroid dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan di sekitar mata.
  3. Steroid: Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat steroid untuk mengurangi peradangan. Namun, penggunaan steroid harus diawasi dengan ketat karena dapat memiliki efek samping dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
  4. Intervensi Bedah: Dalam kasus yang parah atau jika terjadi penumpukan nanah (abses) di sekitar mata, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi tekanan di dalam ruang orbital.
  5. Pengobatan Penyebab Yang Mendasari: Jika selulitis orbital disebabkan oleh infeksi di tempat lain, seperti sinus atau gigi, pengobatan juga akan ditujukan untuk menyembuhkan sumber infeksi.

Penting untuk mencari perawatan medis segera jika anda atau seseorang mengalami gejala dari penyakit ini. Penderita selulitis orbital akan dipantau secara ketat oleh tenaga medis untuk memastikan bahwa kondisinya membaik dan untuk mendeteksi perkembangan komplikasi. Pemberian antibiotik yang tepat waktu dan perawatan medis dapat membantu mencegah komplikasi serius dan mempercepat pemulihan. Anda bisa datang ke National Eye Center apabila mengalami selulitis orbital, disana anda dapat berkonsultasi dengan dokter berpengalaman dan masih banyak informasi seputar mata lainnya di National Eye Center mulai dari terapi mata minus anak dll. Yuk buruan datang!

Silahkan Saksikan Video Lain Tentang Kesehatan Mata: