Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Penyebab CMV Retinitis dan Cara Penyembuhannya

Ditinjau oleh

author-06

Terakhir diperbaharui pada

16 Oktober 2024

Bagikan

cmv retinitis

CMV retinitis merupakan komplikasi serius dari infeksi cytomegalovirus (CMV). Virus ini menyerang retina, lapisan sensitif cahaya di bagian belakang mata. Ketika CMV menginfeksi retina, peradangan terjadi dan dapat merusak sel-sel retina. 

Akibatnya, penderita CMV retinitis akan mengalami gangguan penglihatan yang semakin memburuk seiring waktu. Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga penderita HIV/AIDS lebih rentan terhadap kondisi ini.

Apa itu CMV Retinitis?

CMV retinitis itu seperti penyakit mata yang cukup serius. Bayangkan mata kita seperti sebuah kamera, nah, bagian yang berfungsi seperti film di kamera itu namanya retina. Retina ini sangat penting karena tugasnya menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang bisa dipahami oleh otak kita.

Penyakit CMV retinitis ini terjadi karena adanya virus jahat yang bernama cytomegalovirus (CMV) yang menyerang retina kita. Virus ini suka menyerang orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti penderita HIV/AIDS.

Baca Juga : Mengenal Retina, Bagian dan Fungsi serta Penyakit Terkait

Gejala CMV Retinitis

Gejala CMV Retinitis

CMV retinitis adalah kondisi serius yang disebabkan oleh infeksi virus cytomegalovirus (CMV) pada retina mata. Gejala-gejala CMV retinitis dapat bervariasi, tetapi seringkali meliputi:

  • Penglihatan kabur: 

Salah satu gejala awal yang paling umum adalah penglihatan kabur atau berbayang.

  • Munculnya titik-titik atau garis-garis hitam mengambang di depan mata: 

Ini dapat mengganggu penglihatan dan membuat objek tampak seperti terhalang oleh benda-benda kecil.

  • Hilangnya sebagian atau seluruh penglihatan: 

Dalam kasus yang parah, CMV retinitis dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau bahkan total.

  • Sensitivitas terhadap cahaya: 

Mata mungkin menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang.

  • Perubahan warna penglihatan: 

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan dalam cara mereka melihat warna.

Penyebab CMV Retinitis

Virus Cytomegalovirus bisa menular melalui kontak fisik, seperti sentuhan cairan tubuh seperti air liur, darah, atau air seni. Virus ini juga bisa menular saat berhubungan badan, saat transplantasi organ, atau saat transfusi darah. Bahkan, ibu hamil bisa menularkan virus ini ke bayinya saat melahirkan atau saat menyusui.

Cytomegalovirus dapat bertahan di tubuh manusia dalam waktu yang lama, dengan keadaan yang tidak aktif, dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, virus sewaktu-waktu bisa aktif kembali. Biasanya hal ini terjadi saat daya tahan tubuh sedang melemah.

Baca Juga : Loiasis, Infeksi Cacing yang Menyerang Mata

Tindakan untuk Mengobati CMV Retinitis

Tindakan untuk Mengobati CMV Retinitis

CMV retinitis adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera. Tujuan utama pengobatan adalah untuk menghentikan kerusakan pada retina dan mencegah kebutaan.

Pilihan pengobatan untuk CMV retinitis umumnya melibatkan penggunaan obat antivirus. Beberapa obat yang sering digunakan antara lain:

  • Ganciclovir: Obat ini merupakan salah satu pilihan utama untuk mengobati CMV retinitis. Ganciclovir dapat diberikan melalui infus atau dalam bentuk pil.
  • Valganciclovir: Obat ini merupakan bentuk pro-drug dari ganciclovir yang lebih mudah diberikan secara oral.
  • Foscarnet: Obat ini merupakan pilihan alternatif jika terjadi resistensi terhadap ganciclovir.

Cara pemberian obat dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien. Beberapa metode pemberian obat yang umum adalah:

  • Injeksi intravitreal: Obat disuntikkan langsung ke dalam bola mata.
  • Pemberian oral: Obat diminum dalam bentuk pil.
  • Infus: Obat diberikan melalui infus.

Tujuan pengobatan:

  • Mengurangi peradangan: Obat antivirus membantu mengurangi peradangan pada retina.
  • Mencegah kerusakan lebih lanjut: Pengobatan dapat mencegah kerusakan retina yang lebih parah dan kehilangan penglihatan.
  • Mencegah kekambuhan: Setelah pengobatan awal, seringkali diberikan pengobatan pemeliharaan untuk mencegah virus kembali aktif.

Selain pengobatan medis, beberapa tindakan pendukung juga dapat dilakukan, seperti:

  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh pulih lebih cepat.
  • Diet sehat: Mengonsumsi makanan bergizi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Hindari stres: Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga : Endoftalmitis Harus Segera Ditangani! Kenali 4 Gejalanya!

Cara Mencegah CMV Retinitis!

Infeksi CMV adalah penyakit yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Pada orang yang sehat, infeksinya mungkin tidak berbahaya. Namun, Anda yang termasuk ke dalam kelompok berisiko yakni memiliki imunitas lemah perlu mewaspadai penularan CMV.

Pencegahan CMV retinitis sangat penting, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

Untuk Umum:

  • Menjaga kebersihan: Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah beraktivitas atau sebelum makan.
  • Hindari berbagi barang pribadi: Jangan berbagi peralatan makan, sikat gigi, atau benda pribadi lainnya dengan orang lain.
  • Praktik seks aman: Gunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan CMV melalui hubungan seksual.
  • Hindari kontak dengan cairan tubuh: Hindari kontak langsung dengan darah, air liur, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi CMV.

Khusus untuk Penderita HIV/AIDS:

  • Terapi antiretroviral (ART): Patuhi pengobatan ART secara teratur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
  • Pemeriksaan mata rutin: Lakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk mendeteksi dini tanda-tanda CMV retinitis.
  • Pengobatan segera: Jika ter diagnosis CMV retinitis, segera lakukan pengobatan sesuai anjuran dokter.

Pencegahan Penularan dari Ibu Hamil ke Bayi:

  • Pemeriksaan rutin: Ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi infeksi CMV.
  • Konsultasi dengan dokter: Diskusikan dengan dokter mengenai risiko penularan CMV ke bayi dan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Penting untuk diingat: Meskipun upaya pencegahan telah dilakukan, risiko infeksi CMV tetap ada. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.

Masih bingung tentang CMV retinitis? Kunjungi National Eye Center dan dapatkan penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan pengobatannya. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat mencegah kebutaan dan kembali menikmati hidup dengan penglihatan yang sehat. Segera jadwalkan pemeriksaan Anda sekarang!

Sumber : 

Dr. Ruchyta Ranti, Sp.M.

Yuks Simak Video Edukasi Mata Berikut ini!