Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Ingin Bebas Dari Kacamata Silinder? Temukan Pilihan Caranya Disini

Ditinjau oleh

dr. Irma Andriani Pasaribu, SpM

Terakhir diperbaharui pada

30 Agustus 2024

Bagikan

Mata Silinder

Bagi sebagian orang, menggunakan kacamata silinder mungkin sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Namun masih banyak orang yang tidak mengetahui bahwasanya ada beberapa perawatan atau prosedur penyembuhan untuk mata silinder yang dapat dilakukan oleh para dokter mata, sehingga orang tidak perlu lagi menggunakan kacamata silinder.

Pengertian dan Penyebab Mata Silinder

Pengertian dan Penyebab Kacamata Silinder atau Astigmatisme

Astigmatisme atau yang banyak diketahui sebagai mata silinder merupakan kelainan mata yang menyebabkan seseorang memiliki pandangan yang tidak jelas (blur). Oleh karena itu berbeda dari mata minus (miopi) yang menyebabkan mata mata tidak mampu melihat objek dari jarak jauh secara jelas sehingga membutuhkan kacamata minus. Sedangkan Mata Silinder atau Astigmatisme dapat diatasi dengan kacamata yang berlensa silinder. Hal ini terjadi dalam kondisi ketika kornea mata memiliki bentuk yang berbeda dari bentuk normal.

Kornea mata yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai astigmatisme berbentuk tidak merata mengakibatkan fokus pandangan tidak sempurna, baik untuk objek pada jarak jauh maupun dekat, sehingga pasien membutuhkan alat bantu yaitu kacamata silinder.  Pada mata normal , kornea memiliki bentuk permukaan yang bulat dan merata, sehingga cahaya dapat difokuskan dengan baik ke retina.

Namun, pada kondisi mata silinder dengan angka 0,75, meskipun tergolong ringan, permukaan kornea tidak berbentuk sempurna, sehingga cahaya tidak difokuskan dengan baik. Kondisi ini tetap bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat diperlukan ketelitian tinggi dalam pekerjaan. Oleh karena itu, penggunaan lensa silinder baik dalam bentuk kacamata maupun lensa kontak diperlukan untuk membantu memfokuskan cahaya dengan benar dan meningkatkan kualitas penglihatan.

Penyebab Mata Silinder

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang memiliki astigmatisme. Berikut faktor-faktornya:

  1. Keturunan: Astigmatisme dapat diturunkan dari keluarga. Jadi, jika kedua orang tua memiliki astigmatisme, besar kemungkinan si anak juga akan memiliki itu.
  1. Kelainan refraksi: Astigmatisme juga dapat terjadi atau terkait dengan kelainan refraksi lainnya, seperti miopi (rabun jauh) dan rabun dekat.
  1. Perubahan bentuk kornea mata: Perubahan bentuk kornea mata dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti cedera mata, operasi mata, atau penyakit mata lainnya.

Gejala-Gejala Astigmatisme

Gejala-gejala astigmatisme sangat bervariasi tergantung dari tingkat keparahan dan bahkan beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kelainan astigmatisme dan harus menggunakan kacamata silinder. Beberapa gejala umum yang dialami oleh pengidap astigmatisme adalah:

  1. Penglihatan kabur: Seperti halnya dalam katarak, penglihatan yang kabur atau buram merupakan gejala paling umum yang dialami oleh orang yang memiliki astigmatisme yang menyebabkan objek atau tulisan terlihat tidak jelas, baik dari jarak dekat maupun jauh.
  2. Mata tidak bisa fokus: Seseorang yang memiliki astigmatisme juga biasanya memiliki kesulitan dalam fokus pada objek, terutama saat berpindah dari melihat benda yang jauh ke dekat, maupun sebaliknya.
  3. Sering pusing dan sakit kepala: Astigmatisme yang tidak terdiagnosis dan juga pada tingkat parah dapat menyebabkan seseorang memiliki gejala pusing dan sakit kepala. Mata juga menjadi cepat lelah setelah membaca dan menggunakan gawai.

BACA JUGA: Skleritis: Mata Meradang yang Sering Kali Diremehkan

Apakah Ada Cara untuk Bebas dari Kacamata Silinder?

Meskipun menggunakan kacamata silinder dapat menjadi salah satu solusi bagi pengidap astigmatisme, masih banyak orang yang merasa kurang nyaman apabila menggunakan itu. Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi saat ini, ada beberapa cara atau prosedur yang dapat dilakukan untuk bebas dari kacamata silinder. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan.

LASIK (Laser Assisted In-Situ Keratomileusis)

Prosedur LASIK merupakan prosedur yang umum dilakukan oleh masyarakat. Kendati masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa ada beberapa jenis prosedur LASIK atau prosedur yang mirip dengan LASIK yang bisa dilakukan dan dipilih, yakni ZEISS SMILE, Femto LASIK, dan PRK.

a). ZEISS SMILE: Prosedur ini dapat mengkoreksi penglihatan tanpa membuat flap di kornea, sehingga prosedur ini memiliki sedikit resiko komplikasi dibandingkan dengan LASIK tradisional.

b). Femto LASIK: Prosedur ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari lasik tradisional dan disebut juga LASIK generasi kedua. Prosedur ini menggunakan laser femtosecond untuk membuat flap tipis pada kornea.

c). PRK (Photorefractive keratectomy): Prosedur ini juga menggunakan laser dan hanya untuk kondisi mata tertentu. 

Ortho K (Orhokeratology)

Prosedur penyembuhan ini menggunakan lensa kontak khusus yang dipakai oleh pasien pada saat tidur malam hari dengan tujuan untuk membentuk ulang atau mendatarkan kornea mata sehingga pasien bisa kembali mendapatkan penglihatannya yang optimal kembali. Namun prosedur ini tidak bersifat permanen dan harus dilakukan oleh pasien secara rutin. Prosedur ini juga dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa batasan umur dan layanan ini bisa didapatksan di MYOPIA CENTER.

RGP (Lensa Rigid Gas Permeable)

Lensa ini hampir mirip dengan softlen, tetapi lensa kontak ini berdiameter lebih kecil daripada softlent. Berbeda denga softlen pada umumnya, pasien membutuhkan waktu untuk beradaptasi pada awal penggunaan lensa RGP karena rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh pasien. Lensa ini merupakan juga salah satu pilihan tepat untuk terapi mata minus anak, sedangkan untuk dewasa, bisa langsung melakukan prosedur LASIK dengan hasil yang lebih permanen di MYOPIA CENTER.

BACA JUGA: Mengenal Alat Pemeriksaan Pre Lasik, Gabungan Teknologi Kesehatan Mata Terbaru

Yuk Jaga Kesehatan Mata Kita!

Kompetensi Dokter NEC

Agar mata yang kita punya tetap sehat, kita perlu membatasi diri dalam menggunakan gawai dan harus beristirahat yang cukup. Hal ini juga dapat menghindari diri kita dari memiliki mata panda. Kendati demikian, pemeriksaan mata rutin juga tetap harus dilakukan agar kelainan mata yang kita miliki dapat terdiagnosis sedari dini.

Bagi yang sudah terdiagnosis memiliki kelainan mata, kita bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi mata kita, terutama bagi yang ingin bebas dari kacamata, baik itu kacamata rabun jauh maupun kacamata silinder. Salah satu cara terbebas dari kacamata yaitu dilakukan operasi Lasik. NEC merupakan salah satu tempat lasik yang di Indonesia yang kredibel. Tidak hanya itu, NEC juga menyediakan prosedur operasi katarak refraktif  dengan menggunakan katarak lensa premium bagi yang ingin mendapatkan mata yang sehat kembali. Jangan tunggu lagi, konsultasikan masalah mata Anda di NEC dan dapatkan penanganan terbaik dari pusat mata terpercaya di Indonesia!

Sumber:
dr. Irma A Pasaribu, SpM

Tonton juga video mengenai syarat untuk menjalani prosedur lasik berikut ini.