Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Begini Alur Pre Lasik Yang Dijalani Sebelum Lasik

Metode yang sering dilakukan dalam pengobatan mata pada penyakit myopi atau kelainan refraksi adalah lasik, tetapi tahukah kalian bahwa metode lasik memiliki tahap awal yang disebut pre lasik. Kali ini NEC akan membahas alur pre lasik atau hal yang perlu dijalani saat Pre Lasik sebelum dilakukannya operasi lasik, dan tidak semua bisa melakukan metode lasik ini. Berikut penjelasannya.

Baca Juga : Apa Itu LASIK? Penjelasan Gamblang Operasi Laser Mata

Mengenal Pre Lasik

Sebelum mengetahui pre-lasik ada baiknya kita harus tahu apa itu lasik. Lasik atau laser assisted in situ astigmatism merupakan operasi bedah mata yang digunakan untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti miopi, rabun dekat, dan astigmatisme, singkatnya operasi ini sangatlah kompleks dan tidak semua bisa mendapat penanganan ini, dikarenakan terdapat syarat atau kondisi khusus dan jika mata tidak siap maka perlu melakukan cara lain. Untuk mengetahui kondisi mata apakah siap atau tidak maka perlu dilakukan Pre Lasik oleh dokter mata. Pre Lasik merupakan serangkaian langkah evaluasi dan persiapan yang dilakukan sebelum melakukan operasi.

Baca Juga : Punya mata minus, pengen LASIK GRATIS?

Alur Pre Lasik

Alur Pre Lasik

Adapun alur pre lasik yang perlu diketahui agar kita paham bagaimana kita melakukan pemeriksaan dan konsultaso sebelum melakukan lasik. Berikut penjelasan alur pre Lasik berdasar penjelasan dr. Ruchyta Ranti, SpM

  1. Konsultasi Awal

Penderita akan melakukan kosultasi dokter mata atau ahli bedah mata untuk mendiagnosa apakah mata layak dan siap menjadi kandidiat operasi lasik. Dokter mata akan memeriksa berkaitan dengan aspek riwayat penyakit.

  1. Pemeriksaan Oleh Dokter Mata

Setelah melakukan konsultasi maka penderita akan diperiksa matanya dengan beberapa alat seperti berikut ini :  

  • Auto Refracto Keratometer 

Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur besar minus dan silinder pasien.

  • Auto Tonometer

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada bola mata

  • Atlas Topografi

Alat yang digunakan untuk menilai bentuk dan kelengkungan kornea

  • Pemeriksaan Reaksi Subyektif

Memeriksa besar minus dan silinder pada pasien

  • Schimer Test

Memeriksa kadar air mata

  • Ultrasound Pachymetry

Mengukur ketebalan kornea

Dan masih banyak lagi alat alat yang digunakan seseuai dengan kebutuhan yang ada. Jika penderita dikatakan sudah memenuhi maka penderita dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Baca juga : Berapa Persen Tingkat Keberhasilan Operasi LASIK?

  1. Diskusi risiko dan manfaat

Sebelum melanjutkan operasi, penderita akan dijelaskan risiko dan manfaat sebagai pertimbangan dan memberikan informasi tentang prosedur hingga hasil yang akan diperoleh

  1. Persiapan pra-operasi

Jika memenuhi syarat lasik dan memutuskan untuk melanjutkan prosedur yang ada, maka penderita akan menjalani persiapan pra operasi dengan berhenti menggunakan lensa kontak beberapa minggu sebelum menjalankan operasi

Pre lasik sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan mata maka dari itu penderita akan di cek terlebih dahulu.

Baca Juga: Terapi Mata Minus Anak

Ayo Operasi Lasik!

 Alur Pre Lasik

Mata yang terkena kelainan refraksi dan katarak membuat kita menjadi kurang produktif karena penglihatan kita terhambat sehingga kualitas hidup kita menurun. Penyakit-penyakit ini membuat mata kita gampang lelah dan akhirnya menjadi mata panda

Selain itu kita sering menggunakan alat bantu seperti kacamata atau katarak lensa premium padahal alat-alat itu juga tetap mengganggu produktifitas kita. Maka dari itu Lasik memberikan solusi operasi mata yang akan membuat kita terbebas dari kacamata maupun lensa, tetapi sebelum melakukan operasi lasik ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dan melakukan pre lasik seperti terapi mata minus anak atau pemeriksaan awal. Mari jaga kesehatan mata kita bersama dengan melakukan pemeriksaan pre lasik terlebih dahulu.

Sumber: dr. Ruchyta Ranti, SpM

Saksikan Pula Beberapa Video Edukasi Kesehatan Lainnya :