Fotokoagulasi laser mungkin masih Asing didengar karena yang biasanya kita pahami laser itu seperti operasi lasik untuk mengatasi mata minus dll. lalu apa bedanya Fotokoagulasi laser dengan operasi lain seperti operasi katarak lensa premium atau lainnya? Yuk simak penjelasan lengkapnya!
Pengertian Fotokoagulasi Laser
Fotokoagulasi laser adalah prosedur medis yang menggunakan energi cahaya laser untuk mengkoagulasi atau membekukan pembuluh darah di bagian mata. Hampir sama dengan operasi Lasik namun metode ini adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi mata, seperti retinopati diabetik, pembuluh darah di retina yang rusak, serta penyakit mata lainnya yang melibatkan perdarahan atau pertumbuhan abnormal pembuluh darah.
Proses fotokoagulasi laser biasanya dilakukan oleh oftalmologis atau dokter mata. Dalam prosedur ini, laser diarahkan ke daerah mata yang terkena dan energi cahaya laser yang dihasilkan diserap oleh pigmen dalam darah di pembuluh darah yang abnormal atau bocor. Akibatnya, pembuluh darah tersebut mengalami koagulasi atau pembekuan, yang mengurangi atau menghentikan perdarahan serta menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.
Berbeda dengan Lasik yang biasanya digunakan untuk mengatasi mata minus. Fotokoagulasi laser biasanya dilakukan secara ambulatori dan relatif non-invasif, tanpa memerlukan pembiusan umum. Namun, prosedur ini dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan, seperti ketidaknyamanan atau sensasi terbakar di daerah yang diobati. Meskipun demikian, fotokoagulasi laser telah terbukti efektif dalam mengelola berbagai kondisi mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada retina dan struktur mata lainnya.
Baca Juga: 3 Metode Operasi Laser Mata, Perbedaan dan Keunggulannya
Prosedur melakukan operasi fotokoagulasi laser
Berikut adalah prosedur umum untuk melakukan operasi fotokoagulasi laser:
1. Persiapan Pasien
Pasien akan diminta untuk duduk atau berbaring di kursi atau meja pemeriksaan yang sesuai. Sebelum prosedur dimulai, mata pasien biasanya akan diberi tetes mata untuk mempersempit pupil dan mempersiapkan mata untuk prosedur.
2. Pembiusan Mata
Biasanya, prosedur fotokoagulasi laser tidak memerlukan pembiusan umum. Namun, dalam beberapa kasus, dokter dapat menggunakan tetes anestesi lokal untuk mematikan atau mengurangi sensasi di mata.
3. Pemosisian dan Pemfokusan
Dokter akan menggunakan lensa khusus untuk melihat bagian dalam mata dengan jelas. Mereka kemudian akan mengarahkan sinar laser ke daerah yang memerlukan perawatan.
4. Aplikasi Laser
Dokter akan mengaktifkan laser dan mengarahkannya ke daerah yang ingin diobati. Energinya akan diarahkan secara spesifik pada pembuluh darah yang rusak atau bocor di retina.
5. Fotokoagulasi
Ketika energi cahaya laser diserap oleh pigmen dalam darah di pembuluh darah yang abnormal, pembuluh darah tersebut akan mengalami koagulasi atau pembekuan. Ini membantu menghentikan perdarahan dan menghambat pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal.
6. Pemantauan
Dokter akan terus memantau proses dan memastikan bahwa semua area yang memerlukan perawatan telah diatasi.
7. Penutupan
Setelah prosedur selesai, pasien mungkin akan diberi tetes mata atau perawatan tambahan sesuai kebutuhan. Mereka akan diberi instruksi tentang perawatan pasca-operasi dan kapan mereka harus menghubungi dokter jika ada masalah.
Prosedur ini umumnya relatif singkat dan dapat dilakukan sebagai prosedur ambulatori. Namun, jumlah sesi yang diperlukan dapat bervariasi tergantung pada kondisi spesifik mata dan respons pasien terhadap pengobatan. Pasien juga harus mengikuti instruksi dokter terkait perawatan pasca-operasi untuk memastikan kesembuhan yang optimal.
Berapa lama waktu pasca pemulihan
Waktu pemulihan pasca operasi fotokoagulasi laser biasanya relatif singkat, tetapi dapat bervariasi tergantung pada individu dan kondisi spesifik mata yang diobati. Lalu apa yang terjadi pada pasien dalam periode pemulihan? Berikut merupakan hal yang akan terjadi pada pasien selama periode pemulihan:
- Setelah operasi, beberapa pasien mungkin mengalami sedikit ketidaknyamanan atau iritasi pada mata, seperti sensasi terbakar atau perasaan pasir di mata. Ini umumnya akan mereda dalam beberapa jam setelah prosedur.
- Dalam 24-48 jam pertama setelah operasi, pasien biasanya disarankan untuk menghindari kegiatan yang berat dan istirahat sebanyak mungkin. Tetes mata atau obat-obatan yang diresepkan oleh dokter harus diambil sesuai petunjuk.
- Pasien mungkin juga perlu melakukan perawatan khusus pada mata mereka, seperti menggunakan tetes mata atau mengenakan penutup mata untuk beberapa waktu setelah operasi. Ini bertujuan untuk membantu proses penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi.
- Penglihatan dapat menjadi sedikit kabur atau tidak stabil setelah operasi, tetapi ini umumnya akan membaik seiring berjalannya waktu. Penglihatan optimal biasanya akan kembali dalam beberapa hari atau minggu setelah operasi.
- Dokter akan merencanakan janji kontrol pasca-operasi untuk memantau perkembangan pemulihan dan memastikan bahwa prosedur telah berhasil.
- Pasien biasanya dapat kembali ke aktivitas normal mereka setelah beberapa hari, tetapi harus menghindari kegiatan yang berat atau mengganggu selama periode pemulihan.
Penting untuk mematuhi semua instruksi pasca-operasi yang diberikan oleh dokter untuk memastikan pemulihan yang optimal dan mencegah komplikasi. Jika pasien mengalami gejala yang tidak biasa atau perubahan yang signifikan dalam penglihatan mereka, mereka harus segera menghubungi dokter mereka.
Baca Juga: Okuloplasti : Bedah plastik daerah mata
Resiko dan komplikasi dari operasi
Meskipun operasi fotokoagulasi laser umumnya dianggap sebagai prosedur yang relatif aman, seperti halnya dengan setiap prosedur medis, ada beberapa risiko dan kemungkinan komplikasi yang perlu dipertimbangkan. Beberapa di antaranya termasuk:
- Iritasi Mata: Setelah operasi, beberapa pasien mungkin mengalami iritasi atau ketidaknyamanan pada mata, seperti sensasi terbakar, perasaan pasir di mata, atau mata yang merah. Ini biasanya merupakan reaksi sementara dan akan mereda seiring waktu.
- Perdarahan: Meskipun tujuan dari operasi adalah untuk menghentikan perdarahan, dalam beberapa kasus, perdarahan tambahan atau perdarahan berlebihan dapat terjadi setelah prosedur.
- Infeksi: Seperti pada prosedur apapun yang melibatkan manipulasi mata, ada risiko infeksi. Ini bisa terjadi meskipun langkah-langkah kebersihan yang ketat telah diambil. Gejala infeksi bisa termasuk kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya nanah dari mata.
- Kerusakan pada Retina: Meskipun operasi bertujuan untuk mengobati kondisi pada retina, ada resiko kecil bahwa retinanya dapat mengalami kerusakan selama atau setelah prosedur. Ini bisa mempengaruhi penglihatan dan memerlukan perawatan tambahan.
- Perubahan Penglihatan: Setelah operasi, beberapa pasien mungkin mengalami perubahan sementara dalam penglihatan mereka, seperti penglihatan kabur atau tidak stabil. Ini umumnya akan membaik seiring waktu, tetapi dalam beberapa kasus, perubahan penglihatan bisa bersifat permanen.
- Glaukoma: Dalam beberapa kasus, operasi fotokoagulasi laser dapat meningkatkan risiko pengembangan atau memperburuk glaukoma.
- Perdarahan Vitreous: Dalam beberapa kasus, terutama pada kondisi yang lebih serius, seperti retinopati diabetik proliferatif, operasi dapat menyebabkan perdarahan vitreus atau cairan gel di dalam mata. Ini bisa menyebabkan penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya.
Penting untuk diingat bahwa sebagian besar pasien tidak akan mengalami komplikasi serius setelah operasi fotokoagulasi laser, dan manfaatnya dalam mengatasi kondisi mata yang serius sering kali jauh lebih besar daripada risikonya. Namun, penting untuk berdiskusi dengan dokter tentang risiko dan manfaat potensial dari prosedur sebelum memutuskan untuk melanjutkan. Jika anda ingin melakukan operasi fotokoagulasi laser yuk datang ke National Eye Center sekarang di sana anda akan mendapatkan banyak informasi menarik lainya terkait kesehatan mata mulai dari katarak, terapi mata minus pada anak dll. Yuk buruan datang sekarang juga
BACA JUGA VIDEO KESEHATAN MATA LAINNYA
