LASIK tergolong baru di Indonesia. Tidak mudah menemukan buku referensi tentang LASIK berbahasa Indonesia. Mesin laser untuk operasi ini pun masih langka. Hanya 10 rumah sakit (pusat lasik) yang memilikinya. Karenanya, wajar jika banyak pertanyaan seputar LASIK.
Berikut ini NEC merangkum 10 pertanyaan seputar LASIK yang sering ditanyakan beserta jawabannya:
Daftar Isi
Toggle1. Apa itu LASIK?
LASIK adalah singkatan dari Laser In Situ Keratomileusis, yakni prosedur laser untuk mengkoreksi gangguan refraksi sehingga bebas kacamata dan lensa kontak (contact lens).
Pada dasarnya, LASIK adalah salah satu metode atau teknik yang termasuk dalam Laser Vision Correction (LVC). Namun, sebagian besar masyarakat mengenal metode Laser Vision Correction (LVC) dengan sebutan LASIK.
2. Apakah dalam operasi LASIK, laser menembak mata kita?
Ya, benar, dalam operasi LASIK, laser menembak mata kita tetapi tidak panas (dingin, tidak terasa). Laser saat ini digunakan untuk semua organ. Sebab laser sangat presisi mengenai sasaran, tepat yang dituju tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Baca juga: Sejarah LASIK
3. Apakah operasi LASIK itu sakit?
Tidak, operasi LASIK tidak sakit. Sebab sebelum operasi, dilakukan pembiusan (anestesi) lokal berbentuk tetes mata untuk menghilangkan rasa kurang nyaman dan agar tidak pedih saat proses berlangsung.
Baca Juga: Apakah Operasi Lasik Sakit
4. Apakah pasien sadar saat operasi LASIK?
Ya, benar. Pasien dalam kondisi sadar sebab dalam operasi LASIK, ia akan diminta fokus melihat lampu hijau. Aplikasi proses laser dalam operasi lasik hanya sebentar, dalam hitungan detik dan kurang dari 1 menit.
5. Berapa lama operasi LASIK berlangsung?
Menjawab pertanyaan seputar LASIK ini, total waktu yang dibutuhkan untuk operasi LASIK hanya sekitar 15 menit untuk dua mata. Sedangkan untuk laser, aplikasinya hanya hitungan detik, tidak sampai satu menit.
6. Apakah operasi LASIK aman? Ada risiko salah tembak?
Ya, LASIK terbukti aman. Sudah 7.000 lebih penelitian tentang LASIK.
Pada 1996, PRK (Photorefractive Keratectomy) yang merupakan generasi pertama merupakan generasi pertama Laser Vision Correction (LVC) disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration).
Pada 1999, FDA menyetujui penggunaan Summit Excimer Laser (Summit Technologies, Waltham, Mass.) dalam LASIK.
Kini telah tersedia teknologi LASIK Terbaru dengan Zeiss ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction) yang lebih canggih, lebih nyaman dan lebih cepat.
Sudah lebih dari 40 juta operasi LASIK dilakukan di seluruh dunia. Dengan tingkat kepuasan sebesar 96% pasca Lasik dibanding dengan kacamata terbaiknya.
Selain itu, operasi LASIK aman karena mesin laser dilengkapi eyetracker, bertujuan agar target lasik tepat. Jika mata bergerak di luar pola yang ditetapkan, mesin tidak akan bekerja.
7. Bagaimana proses operasi LASIK?
Pasien dalam kondisi terlentang. Perawat akan memberikan obat tetes sebagai obat bius pada kedua mata. Seorang teknisi akan membantu dokter untuk memberikan aba-aba. Yakni diminta untuk melihat lampu hijau. Namun saat lampu hijau pudar, diharapkan tidak mencari-cari tetapi tetap fokus ke tengah.
Setelah semua prosedur selesai, diberikan waktu istirahat untuk adaptasi. Sebelum pulang, akan diberi kacamata pelindung dan aturan pemakaian obat, cara perawatan serta jadwal kontrol.
8. Apakah ada efek samping?
Umumnya, pasien akan merasakan sedikit keluhan saat proses pemulihan, yaitu rasa sedikit kering dan sedikit silau. Ia akan hilang dalam beberapa minggu.
Baca Juga: Operasi Lasik Berbahaya atau Tidak? Ini yang Perlu Anda Tahu
9. Apakah setelah LASIK bebas dari kacamata?
Ya, benar. Sebab tujuan lasik adalah melihat dengan jelas tanpa kacamata. Dengan sembuhnya miopia atau astigmatise setelah menjalani operasi lasik, pasien tidak lagi membutuhkan kacamata.
10. Apa syarat bisa operasi LASIK?
Jawaban untuk pertanyaan seputar lasik ini, syarat bisa operasi lasik adalah sebagai berikut:
- Usia 18-50 tahun
- Ketebalan kornea cukup (di atas 500 mikron)
- Tidak ada kelainan di kornea
- Tingkat kelainan refraksi memenuhi kriteria. Yakni untuk miopia -1.00 hingga -12.00 D. Untuk silinder kurang dari 6.00 D. Dan untuk hipermetropia kurang dari 6.00 D.
- Tidak ada penyakit tertentu (autoimun dan pemakaian steroid)
Baca juga: Syarat Operasi LASIK
Demikian 10 pertanyaan seputar LASIK. Jika Anda punya keraguan atau pertanyaan seputar kelainan refraksi lainnya, Anda bisa langsung datang ke National Eye Center sebagai pusat lasik Surabaya yang terpercaya di Indonesia.
Dengan berkonsultasi pada dokter profesional, Anda akan mendapatkan penanganan Lasik yang terbaik dan bebas resiko untuk kesehatan mata Anda yang optimal. Prosedur Lasik yang aman dan efektif, menjadikan Anda bebas beraktivitas tanpa ketergantungan kacamata atau softlens.
Di National Eye Center Surabaya Anda juga bisa mendapatkan perawatan lain seperti terapi mata minus anak (Ortho K), pengobatan katarak melalui katarak lensa premium, hingga eyesthetic (kecantikan mata).
Tersedia tiga pilihan metode laser untuk Anda; Relex Smile, Femto LASIK, dan Lasek (PRK). Apa perbedaannya? Lebih detil bisa dibaca di Perbedaan Relex Smile, LASIK, dan PRK.