Ambliopia warna biasanya dikenal dengan sebutan buta warna. Gejala ini ditandai dengan gangguan penglihatan mata ini ditandai dengan sulitnya membedakan warna permasalahan ini merupakan permasalahan yang cukup serius bukan permasalahan mata ringan seperti mata panda. Disini Minel akan membahas secara detail terkait dengan Ambliopia warna, mulai dari definisi, penyebab, gejala, tipe hingga cara mengatasinya Yuk simak selengkapnya!
Daftar Isi
ToggleApa itu Ambliopia Warna pada Mata?
Ambliopia warna pada mata, yang lebih dikenal sebagai buta warna, adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan kesulitan membedakan warna tertentu. Gangguan ini terjadi karena kelainan pada sel-sel kerucut (konus) di retina, yang bertanggung jawab untuk mendeteksi warna. Ada tiga jenis sel kerucut yang masing-masing sensitif terhadap warna merah, hijau, dan biru. Jika satu atau lebih jenis sel ini tidak berfungsi dengan baik, seseorang akan mengalami kesulitan dalam mengenali warna-warna tertentu. Ada beberapa jenis ambliopia warna, di antaranya:
- Protanopia: Ketidakmampuan membedakan warna merah.
- Deuteranopia: Ketidakmampuan membedakan warna hijau.
- Tritanopia: Ketidakmampuan membedakan warna biru atau kuning.
Ambliopia warna lebih sering terjadi pada pria karena kelainan ini sering kali bersifat genetik dan diturunkan melalui kromosom X. Meski tidak ada pengobatan untuk ambliopia warna yang diwariskan, kebanyakan orang dengan kondisi ini bisa menjalani kehidupan normal dengan adaptasi.
Penyebab Ambliopia Warna
Ambliopia warna (buta warna) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang bersifat bawaan (genetik) maupun didapat. Berikut adalah beberapa penyebab utama ambliopia warna:
1. Faktor Genetik (Bawaan)
Penyebab paling umum buta warna adalah faktor genetik yang diwariskan dari orang tua. Kondisi ini terjadi karena mutasi pada gen yang mempengaruhi sel-sel kerucut di retina, yaitu sel yang bertanggung jawab untuk mendeteksi warna. Jenis buta warna yang paling umum adalah protanopia dan deuteranopia, yang berkaitan dengan ketidakmampuan membedakan warna merah dan hijau. Ini diwariskan secara X-linked, artinya pria lebih berisiko mengalaminya karena mereka hanya memiliki satu kromosom X.
2. Kerusakan pada Mata atau Saraf Optik
Buta warna juga bisa terjadi akibat kerusakan pada retina atau saraf optik, yang dapat terjadi karena trauma fisik yang merusak retina atau saraf optik bisa menyebabkan kesulitan membedakan warna. Ataupun paparan zat-zat seperti karbon disulfida dan beberapa jenis pelarut dapat mempengaruhi fungsi mata.
3. Penyakit Mata
Beberapa penyakit mata yang dapat menyebabkan ambliopia warna antara lain Degenerasi makula, Glaukoma, Retinopati diabetik, ataupun Katarak Karena permasalahan ini mempengaruhi persepsi warna.
4. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, kemampuan seseorang untuk membedakan warna dapat menurun. Ini biasanya terjadi secara bertahap dan sering kali dikaitkan dengan perubahan pada retina atau lensa mata yang menguning.
5. Efek Samping Obat
Beberapa obat dapat mempengaruhi penglihatan warna sebagai efek samping. Contohnya termasuk obat anti-psikosis, obat kardiovaskuler, serta obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu, seperti klorokuin untuk malaria.
Gejala Ambliopia Warna
Gejala ambliopia warna (buta warna) bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis buta warna yang dialami. Gejala utama biasanya adalah kesulitan membedakan atau melihat warna tertentu. Berikut adalah beberapa gejala umum:
1. Kesulitan Membedakan Warna Tertentu
Orang yang mengalami buta warna seringkali kesulitan membedakan warna-warna yang tampak serupa. Misalnya:
- Buta warna merah-hijau (protanopia atau deuteranopia): Kesulitan membedakan warna merah dan hijau. Warna merah mungkin tampak lebih coklat atau abu-abu, sementara hijau mungkin tampak kuning.
- Buta warna biru-kuning (tritanopia): Kesulitan membedakan warna biru dan hijau, serta biru dan kuning. Biru mungkin terlihat seperti hijau, dan kuning bisa terlihat seperti abu-abu atau ungu.
2. Penglihatan Warna Yang Terlihat Pudar Atau Kurang Jelas
Orang dengan ambliopia warna mungkin melihat warna tertentu sebagai versi yang lebih pudar dari apa yang dilihat oleh orang dengan penglihatan normal. Warna-warna tersebut bisa tampak lebih kusam atau samar.
3. Penglihatan Yang Monokromatik
Pada kasus yang sangat jarang (monokromasi), seseorang hanya bisa melihat dalam nuansa abu-abu atau hitam-putih. Ini adalah bentuk buta warna total, yang dikenal sebagai monokromasi rod atau monokromasi kerucut.
4. Perubahan Penglihatan Warna Yang Berkembang Secara Bertahap
Jika ambliopia warna terjadi akibat penyakit atau kondisi medis, seperti degenerasi makula atau glaukoma, gejalanya mungkin muncul secara bertahap. Orang tersebut mungkin menyadari bahwa penglihatan warna mereka semakin memburuk seiring waktu.
5. Kelelahan Mata
Kelelahan mata selain dapat memperburuk permasalahan miopia beberapa penderita mungkin merasa matanya lelah atau tidak nyaman setelah mencoba fokus pada warna yang sulit mereka bedakan dalam jangka waktu yang lama.
6. Penglihatan Tidak Konsisten Dalam Kondisi Pencahayaan Berbeda
Kesulitan membedakan warna tertentu bisa menjadi lebih buruk dalam kondisi pencahayaan rendah atau berlebihan, seperti di ruangan dengan pencahayaan yang buruk atau terlalu terang.
Baca Juga: Ambliopia: Penyebab, Gejala, dan Cara Menyembuhkan
Tipe Ambliopia
Ambliopia warna atau yang lebih dikenal dengan buta warna memiliki beberapa tipe berdasarkan warna yang sulit dibedakan. Kondisi ini terutama terkait dengan kelainan pada sel-sel kerucut di retina, yang bertanggung jawab untuk mendeteksi warna. Berikut adalah tipe-tipe ambliopia warna yang umum:
1. Protanopia (Buta Warna Merah)
Protanopia adalah jenis buta warna di mana seseorang kesulitan melihat warna merah. Ini terjadi karena sel-sel kerucut yang sensitif terhadap warna merah tidak berfungsi dengan baik atau tidak ada sama sekali. Orang dengan protanopia mungkin melihat warna merah sebagai abu-abu atau hitam, atau mereka mungkin melihatnya sebagai warna hijau atau cokelat. Ciri-ciri tipe ini adalah kesulitan membedakan antara merah dan hijau. Dan warna merah tampak lebih gelap dari biasanya.
2. Deuteranopia (Buta Warna Hijau)
Deuteranopia adalah ketidakmampuan untuk melihat warna hijau dengan benar. Ini terjadi karena sel-sel kerucut yang sensitif terhadap warna hijau mengalami disfungsi. Orang dengan deuteranopia biasanya tidak dapat membedakan warna hijau dan merah, karena hijau mungkin tampak kekuningan atau seperti warna merah. Ciri-ciri tipe ini adalah sulit membedakan warna hijau dari merah atau oranye. dan Hijau mungkin terlihat seperti kuning atau cokelat.
3. Tritanopia (Buta Warna Biru-Kuning)
Tritanopia adalah jenis buta warna yang sangat jarang, di mana seseorang tidak bisa membedakan warna biru dan kuning. Ini disebabkan oleh disfungsi sel kerucut yang sensitif terhadap warna biru. Orang dengan tritanopia mungkin melihat biru sebagai hijau dan kuning sebagai abu-abu atau ungu. Ciri-ciri tipe ini adalah sulit membedakan antara biru dan hijau. Dan warna kuning mungkin terlihat sebagai warna abu-abu atau ungu.
4. Monokromasi (Buta Warna Total)
Monokromasi adalah bentuk paling langka dan parah dari buta warna, di mana seseorang tidak bisa melihat warna sama sekali. Orang dengan kondisi ini hanya dapat melihat nuansa abu-abu, hitam, dan putih. Monokromasi terjadi karena semua jenis sel kerucut di retina tidak berfungsi atau tidak ada.
5. Trikromasi Abnormal (Anomali Trikromatik)
Ini adalah jenis buta warna parsial di mana seseorang masih memiliki ketiga jenis sel kerucut, tetapi salah satu jenis sel tidak berfungsi dengan normal. Akibatnya, mereka mengalami kesulitan membedakan warna tertentu, tetapi tidak sepenuhnya buta warna.
- Protanomali: Gangguan dalam melihat warna merah, di mana warna merah terlihat lebih pudar.
- Deuteranomaly: Gangguan dalam melihat warna hijau, di mana warna hijau terlihat lebih pudar. Ini adalah bentuk buta warna yang paling umum.
- Tritanomali: Gangguan dalam melihat warna biru dan kuning, yang menyebabkan kesulitan membedakan warna-warna ini.
Baca Juga: Mata Berwarna Kuning? Hati-Hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini!
Cara Mengatasi (Treatment) Amblyopia
Ambliopia warna atau buta warna adalah kondisi bawaan yang umumnya tidak dapat disembuhkan secara total, terutama jika disebabkan oleh faktor genetik. Namun, penting untuk tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mata ada beberapa metode yang dapat membantu penderita buta warna untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa cara untuk mengatasi atau mengurangi dampak buta warna:
1. Kacamata Khusus untuk Buta Warna
Kacamata EnChroma yang dirancang khusus untuk membantu penderita buta warna melihat perbedaan warna dengan lebih jelas. Kacamata ini menggunakan filter khusus yang dapat meningkatkan kontras antara warna tertentu yang sulit dibedakan oleh penderita buta warna.
2. Pelatihan Penglihatan dan Adaptasi Visual
Meskipun tidak dapat memperbaiki buta warna itu sendiri, pelatihan penglihatan dapat membantu penderita buta warna mengenali pola atau ciri lain dari objek yang mungkin membedakan warna. Misalnya, seseorang mungkin belajar untuk membedakan warna berdasarkan kecerahan, pola, atau konteks dalam situasi tertentu.
3. Periksakan Ke Dokter Mata
Jika Anda mengalami gejala Ambliopia warna dikarenakan penyebab penyebab seperti yang telah dijelaskan diatas. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi dan pengobatan yang sesuai seperti ke National Eye Center pemeriksaan mata teratur sangat penting. Di National Eye Center merupakan tempat lasik kredibel di Surabaya dan juga dapat membantu mengatasi permasalahan mata mulai dari operasi katarak lensa premium dll. Konsultasikan kondisi mata Anda sekarang di National Eye Center!
Saksikan Video Kesehatan mata lainnya