Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Persiapan Operasi Lasik Yang Harus Kamu Tau

Ditinjau oleh

dr. Diaz Alamsyah Sudiro, SpM

Terakhir diperbaharui pada

1 Agustus 2023

Bagikan

operasi lasik

Operasi lasik memang merupakan operasi mata yang menggunakan teknologi maju terbukti hasilnya juga akurat, tetapi perlu kalian ketahui setiap menjalankan operasi kalian harus tau persiapan-persiapan yang perlu dilakukan juga. Kali ini NEC akan membahas seputar persiapan operasi lasik yang harus kalian ketahui. Mari simak penjelasan ini.

Baca juga : Cara Mengobati Mata Merah dengan Mudah

Operasi Lasik Mata

Operasi Lasik

Operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur bedah mata yang populer digunakan untuk mengatasi masalah penglihatan seperti rabun dekat (myopia), rabun jauh (hyperopia), dan astigmatisme. LASIK telah membantu jutaan orang di seluruh dunia untuk mendapatkan penglihatan yang lebih baik s tanpa perlu mengandalkan kacamata atau lensa kontak.

Proses LASIK melibatkan penggunaan laser untuk membentuk kembali kornea mata. Kornea adalah lapisan jaringan transparan yang melindungi mata dan bertanggung jawab atas pemfokusan cahaya ke dalam mata. Langkah-langkah utama dalam prosedur LASIK adalah:

  • Pembuatan Flap: Dokter mata akan menciptakan flap tipis pada permukaan kornea menggunakan pisau atau laser femtosecond. Flap ini akan digulung ke atas untuk mengakses lapisan kornea yang lebih dalam.
  • Pengoreksian Kornea: Dengan bantuan laser eksimer, bagian kornea yang bermasalah akan diangkat atau diablas dengan presisi tinggi untuk mengoreksi kelainan penglihatan.
  • Penutupan Flap: Setelah pengoreksian selesai, flap kornea akan ditempatkan kembali ke posisi semula dan akan sembuh tanpa perlu dijahit.

Metode Lasik

Berikut adalah beberapa variasi atau teknologi yang dapat digunakan dalam prosedur LASIK:

  • LASIK Tradisional

Ini adalah metode LASIK konvensional yang dijelaskan sebelumnya. Prosedur ini melibatkan pembuatan flap kornea dengan microkeratome atau femtosecond laser, diikuti oleh pengubahan bentuk kornea dengan excimer laser untuk memperbaiki kelainan refraktif.

  • LASIK dengan Femtosecond Laser (Bladeless LASIK)

Dalam metode ini, flap kornea dibuat sepenuhnya dengan femtosecond laser, tanpa menggunakan microkeratome. Femtosecond laser menghasilkan pulsa cahaya ultra-cepat yang dapat secara akurat membentuk flap kornea dengan ketebalan dan diameter yang diinginkan.

  • Wavefront-Guided LASIK

Metode ini melibatkan penggunaan teknologi pemetaan wavefront untuk mengukur dan menganalisis seluruh optik mata. Informasi ini kemudian digunakan oleh excimer laser untuk mengoreksi kelainan refraktif mata secara lebih individual dan presisi.

  • Topography-Guided LASIK

Dalam metode ini, peta topografi kornea digunakan untuk memandu excimer laser dalam mengoreksi kelainan refraktif. Hal ini memungkinkan penyesuaian yang lebih rinci berdasarkan karakteristik permukaan kornea yang unik pada setiap individu.

  • TransPRK (Transepithelial Photorefractive Keratectomy)

Ini adalah variasi LASIK di mana flap kornea tidak dibuat sama sekali. Sebagai gantinya, epitel permukaan kornea dihilangkan dengan laser excimer sebelum pengubahan bentuk kornea dilakukan. Setelah prosedur, lapisan epitel akan tumbuh kembali tanpa memerlukan penempatan flap.

Setiap metode LASIK di atas memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, serta kondisi mata dan preferensi pasien yang harus dipertimbangkan oleh dokter mata sebelum memutuskan metode yang tepat untuk setiap individu. Jika Anda tertarik untuk menjalani LASIK, selalu lakukan konsultasi dengan dokter mata yang berpengalaman dan berkualifikasi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi mata Anda.

Baca juga : Telah Hadir!  Layanan Ortho-K di Surabaya sebagai Alternatif Lasik / ReLEx SMILE

Persiapan Operasi Lasik

Sebelum menjalani operasi LASIK, ada beberapa persiapan yang perlu kamu ketahui dan lakukan. Berikut adalah langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan sebelum operasi LASIK:

  1. Hindari penggunaan parfum yang mengandung alkohol

Sebelum menjalani operasi, disarankan untuk menghindari penggunaan parfum yang mengandung alkohol. Alkohol dalam parfum dapat menguap dan masuk ke saluran pernapasan pasien selama operasi. Hal ini bisa menyebabkan masalah selama prosedur anestesi karena alkohol dapat berinteraksi dengan obat bius yang digunakan selama operasi.

Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap aroma parfum yang kuat, dan bau parfum yang kuat bisa membuat pasien merasa tidak nyaman atau bahkan menyebabkan alergi atau iritasi pada kulit. Selama operasi, ruangan harus tetap steril dan bebas dari bau yang mengganggu untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pasien.

  1. Jangan memakai makeup di hari H pada saat hendak melakukan operasi

Memakai makeup sebelum operasi juga disarankan untuk dihindari. Makeup seperti foundation, eyeliner, dan maskara bisa menjadi sumber bakteri atau infeksi jika masuk ke dalam luka operasi. Selain itu, makeup juga bisa menghalangi pandangan atau mempengaruhi prosedur pemasangan alat dan sensor selama operasi.

Sebagai bagian dari persiapan operasi, dokter dan tim medis akan memberikan instruksi khusus tentang tindakan apa yang harus dihindari sebelum operasi. Menghindari makeup pada hari operasi adalah salah satu langkah kecil yang bisa dilakukan untuk memastikan operasi berjalan lancar dan mengurangi risiko infeksi pasca operasi.

  1. Jangan bepergian jauh karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis pasien

Menjelang hari operasi, pasien disarankan untuk tidak melakukan perjalanan jauh atau menghadapi situasi yang menimbulkan stres berlebihan. Perjalanan jauh bisa membuat pasien merasa lelah dan menguras energi, yang bisa mempengaruhi kualitas tidur dan kesehatan fisiknya. Stres berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan psikis pasien dan membuatnya cemas atau khawatir menjelang operasi.

Stres dan kelelahan dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap anestesi dan pemulihan pasca operasi. Pasien harus berada dalam kondisi fisik dan psikis yang baik sebelum menjalani operasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama dan setelah prosedur.

Jika ada perjalanan penting yang tidak dapat dihindari, sebaiknya diskusikan dengan tim medis sebelumnya untuk mendapatkan panduan dan saran yang tepat. Tetap mengikuti instruksi dari dokter dan tim medis akan membantu memastikan operasi berjalan dengan lancar dan pemulihan pasca operasi berjalan dengan baik.

Baca juga : Penyebab Mata Silinder dan Cara Menyembuhkannya

Pasca Lasik

Setelah operasi LASIK selesai, kamu akan diberikan instruksi dan perawatan pasca operasi. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan setelah operasi LASIK adalah:

  1. Hindari menggosok atau menyentuh mata yang telah dioperasi.
  2. Patuhi penggunaan obat tetes mata dan obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter mata.
  3. Istirahatkan mata kamu selama beberapa hari setelah operasi.
  4. Hindari aktivitas fisik yang berat atau olahraga kontak selama beberapa minggu.
  5. Ikuti jadwal pemeriksaan lanjutan dengan dokter mata untuk memastikan pemulihan berjalan dengan baik.

Ayo Operasi Lasik !

Operasi Lasik

Jika kamu mengalami masalah penglihatan dan ingin mengurangi atau menghilangkan miopi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak, LASIK dapat menjadi solusi yang menarik. Namun, penting untuk menjalani pemeriksaan awal dan berkonsultasi dengan dokter mata terpercaya untuk menilai kelayakan kamu sebagai calon pasien LASIK.

Kamu dapat melakukan operasi LASIK di NEC terdekat mu loh… disana kamu dapat melakukan terapi mata minus anak dan mendapatkan katarak lensa premium. LASIK telah membantu banyak orang untuk meraih penglihatan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Jika kamu tertarik untuk menjalani operasi LASIK, jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan berkonsultasi dengan dokter mata yang berpengalaman. Ingatlah untuk memahami dengan baik seluruh proses dan risiko yang terkait sebelum membuat keputusan. Semoga dengan operasi LASIK, kamu dapat meraih penglihatan yang lebih jelas dan bebas dari kacamata atau lensa kontak!

Sumber:
dr. Diaz Alamsyah, SpM

Saksikan Pula Beberapa Video Edukasi Kesehatan Lainnya: