Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Ini Perbedaan Milia dengan Jerawat di Kelopak Mata

Ditinjau oleh

NEC

Terakhir diperbaharui pada

13 Maret 2024

Bagikan

jerawat di kelopak mata
jerawat di kelopak mata

Jerawat di kelopak mata pasti akan mengganggu aktivitas seseorang, bukan hanya karena rasanya yang sakit saat berkedip tapi juga akan merusak penampilan. Bahkan dalam beberapa kasus masih ada saja orang yang memecahkan jerawat di kelopak mata, padahal bisa berdampak berbahaya bagi penderitanya. Nah, di sini minel akan membahas secara detail apa itu jerawat di kelopak mata dan apakah sama dengan milia. Yuk simak selengkapnya!

Pengertian Jerawat Di Kelopak Mata

Jerawat di kelopak mata adalah suatu kondisi ketika folikel rambut di area kelopak mata tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, yang kemudian dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan benjolan kecil atau pustula.

Hampir sama dengan jerawat di wajah, jerawat di kelopak mata sebenarnya tidak menimbulkan kerusakan permanen pada mata seperti katarak yang menyerang bola mata atau penyakit mata lainnya. Jerawat di kelopak mata juga tidak akan menular. Dalam bahasa medis jerawat pada kelopak mata disebut dengan Blepharitis.

Gejala Blepharitis

Blepharitis terjadi pada kelopak mata, khususnya pada tepi bulu mata dan daerah sekitarnya. Walau begitu blepharitis tidak sampai mengganggu kinerja bola mata seperti menyebabkan pandangan kabur atau miopi (mata minus). Namun akan menyebabkan beberapa gejala seperti: 

  1. Mata merah
  2. Mata gatal dan terasa terbakar
  3. Pembentukan kerak pada bulu mata
  4. Menyebabkan mata terasa seperti berpasir
  5. Serta ada pembentukan benjolan kecil atau pustula di area kelopak mata.

Penyebab Timbulnya Jerawat di Kelopak Mata

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan jerawat pada kelopak mata di antaranya sebagai berikut:

  1. Infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus dapat menyebabkan blepharitis.
  2. Gangguan kelenjar minyak di kelopak mata yang terletak di dekat akar bulu mata dapat menjadi tersumbat atau mengalami disfungsi, sehingga produksi minyak yang tidak memadai menyebabkan blepharitis.
  3. Kondisi kulit tertentu karena orang yang memiliki masalah kulit seperti rosacea atau seborrheic dermatitis mungkin lebih rentan terhadap blepharitis.
  4. Reaksi alergi terhadap produk kebersihan mata, lensa kontak, alergi terhadap debu atau serbuk sari dapat menyebabkan terjadinya blepharitis.

Pengelolaan blepharitis melibatkan perawatan kebersihan mata yang baik, termasuk membersihkan kelopak mata secara teratur. Jika anda mengalami gejala blepharitis, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata untuk diagnosis dan penanganan yang sesuai.

Perbedaan Jerawat di Kelopak Mata dan Milia

Untuk mengetahui perbedaan jerawat di kelopak mata dan milia minel akan membahas sekilas mengenai apa itu milia? Milia adalah istilah medis yang merujuk kepada benjolan kecil yang muncul di kulit manusia. Benjolan ini biasanya berukuran sangat kecil, berwarna putih atau kuning, dan muncul di area wajah, terutama di sekitar mata dan hidung.

Milia sendiri terbentuk ketika protein yang ada di kulit terjebak di bawah permukaan kulit. Milia biasanya tidak menyakitkan atau berbahaya hampir sama dengan mata panda yang hanya merusak penampilan, dan seringkali milia menghilang dengan sendirinya seiring waktu. Namun, dalam beberapa kasus,seseorang mungkin memutuskan untuk menghilangkan milia demi alasan kecantikan. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh seorang ahli dermatologi.

Blepharitis dan milia merupakan dua kondisi yang berbeda namun keduanya dapat mempengaruhi kulit di sekitar mata. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

Definisi

Blepharitis adalah peradangan pada kelopak mata atau yang kita kenal dengan jerawat di kelopak mata, yang seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri atau gangguan kelenjar minyak pada tepi kelopak mata yang akan menyebabkan gatal dan rasa sakit ketika berkedip. Sementara itu, milia adalah benjolan kecil yang biasanya berwarna putih atau kuning, muncul di bawah kulit, dan umumnya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal.

Gejala

Blepharitis meliputi mata merah, gatal, iritasi, dan terasa seperti ada benda asing di mata. Kelopak mata juga dapat terlihat merah dan bengkak. Sementara itu, milia tidak menyebabkan gejala khas seperti gatal atau merah. Mereka seringkali terlihat seperti biji-bijian kecil di bawah kulit.

Penyebab

Blepharitis karena infeksi bakteri, masalah pada kelenjar minyak di kelopak mata, atau kondisi kulit tertentu seperti rosacea yang dapat menyebabkan blepharitis. Sementara itu, milia terbentuk ketika sel-sel kulit mati terjebak di bawah permukaan kulit atau ketika kelenjar minyak tersumbat. Mereka umumnya tidak terkait dengan infeksi.

Pengobatan

Pengobatan blepharitis melibatkan membersihkan kelopak mata dengan lembut, datang dan berkonsultasi dengan dokter mata dan menggunakan obat tetes mata atau salep antibiotik yang telah dianjurkan, penggunaan kompres air hangat bila diperlukan. Sementara itu, milia seringkali hilang dengan sendirinya atau penghapusan dapat dilakukan oleh dokter kulit.

Meskipun blepharitis dan milia keduanya dapat mempengaruhi area sekitar mata, penyebab, gejala, dan pengobatannya berbeda, serta keduanya pun dapat merusak penampilan. Jika anda mengalami masalah di sekitar mata, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

Baca Juga: Okuloplasti: Bedah plastik daerah mata

Cara Mengatasi Jerawat di Kelopak Mata 

jerawat di kelopak mata

Cara mengatasi jerawat di kelopak mata tentunya anda dapat langsung ke dokter mata terdekat. Atau untuk mencegah timbulnya Jerawat di kelopak mata anda bisa melakukan perawatan yang berkaitan dengan membersihkan mata secara teratur dan merawat kelopak mata. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi blepharitis:

  1. Gunakan kompres hangat di kelopak mata membantu membuka kelenjar minyak dan mengurangi blepharitis.
  2. Bersihkan kelopak mata setiap hari. Gunakan kapas atau kapas mata yang direndam dalam campuran air hangat dan sampo bayi atau pembersih kelopak mata yang diresepkan oleh dokter. Gosok lembut kelopak mata untuk menghilangkan kerak atau kotoran.
  3. Selama periode blepharitis sedang, hindari menggunakan lensa kontak karena dapat membuat gejala lebih buruk.
  4. Hindari faktor pemicu yang dapat memperburuk blepharitis, seperti debu, asap, dan paparan panas yang berlebihan.
  5. Dokter mungkin meresepkan obat tetes mata atau salep antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi bakteri yang mungkin terkait dengan blepharitis.

Jika gejala blepharitis tidak membaik dengan perawatan di rumah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata. Dokter dapat memberikan perawatan lebih lanjut, termasuk obat-obatan yang mungkin diperlukan atau prosedur medis tertentu, perawatan blepharitis tidak sampai melakukan operasi seperti lasik mata atau lainnya.

Namun penting untuk diingat bahwa setiap kasus blepharitis mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisinya. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri anda kepada dokter mata untuk diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang sesuai. Anda bisa datang ke National Eye Center untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan para dokter yang berpengalaman.

Jika masih ada yang ingin Anda tanyakan atau konsultasikan terkait kondisi mata lainnya seperti penanganan mata panda, katarak lensa premium,  terapi mata minus anak (Ortho K), atau operasi lasik mata, National Eye Center sebagai tempat lasik di Indonesia yang berlokasi di Surabaya ini juga menanganinya. 

Dengan berkonsultasi pada dokter profesional kami, Anda akan mendapatkan masukan mengenai penyembuhan dan penanganan yang tepat untuk setiap permasalahan penglihatan Anda. 

Tunggu apa lagi? Yuk Lasik di tempat lasik yang kredibel hanya di National Eye Center!

Baca Juga: Skleritis: Mata Meradang Yang Sering Diremehkan

Bebas kacamata selamanya dalam hitungan detik

Silahkan Saksikan Video Lain Tentang Kesehatan Mata:

https://youtu.be/nu1B6PP8nvI?si=S_mllIF5TDfNEEdq