Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Mengenal Iridosiklitis dan Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh

NEC

Terakhir diperbaharui pada

9 Maret 2024

Bagikan

Iridosiklitis
Iridosiklitis

Penyakit mata mungkin tidak selalu menjadi topik pembicaraan sehari-hari, tetapi seringkali kita lupa betapa pentingnya menjaga kesehatan mata. Salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah iridosiklitis. Namun, sebelum kita memahami penyebab, gejala, diagnosis, serta cara pencegahan dan pengobatannya, mari kita pahami apa sebenarnya iridosiklitis itu.

Apa itu Iridosiklitis?

Iridosiklitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan peradangan yang terjadi pada iris dan siliaris mata. Iris adalah bagian mata yang berfungsi sebagai pengatur cahaya yang masuk ke dalam mata, sedangkan siliaris adalah jaringan yang menghubungkan iris dengan lensa mata. Peradangan ini dapat mempengaruhi penglihatan seseorang jika tidak segera diatasi.

Penyakit ini dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang secara perlahan (kronis). Kondisi ini juga bisa bersifat unilateral, artinya hanya satu mata yang terkena, atau bilateral, yang berarti kedua mata terkena.

Baca Juga : Benarkah Gurah Mata Bisa Menyembuhkan Berbagai Penyakit Mata?

Penyebab Iridosiklitis

Banyak yang mempertanyakan hal ini mengenai pemicu terjadinya iridosiklitis. Ada beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya penyakit ini. Penyebab utama termasuk hal ini :

1. Autoimun

Kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan spondilitis ankilosis dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang iris dan siliaris mata.

2. Infeksi

Infeksi bakteri, virus, atau jamur pada mata atau di bagian tubuh lainnya dapat menyebabkan penyakit ini. Infeksi mata yang tidak diobati dengan baik dapat menjadi salah satu penyebab utama.

3. Trauma mata

Cedera pada mata, seperti terkena benda asing atau pukulan, dapat memicu peradangan pada iris dan siliaris mata.

4. Kondisi medis lainnya

Beberapa kondisi medis lain, seperti diabetes, dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit ini. Pemicu lainnya yaitu apabila individu terkena katarak. Ketika katarak parah berkembang, dapat mengakibatkan perubahan struktur mata dan peningkatan tekanan dalam mata, yang bisa memicu penyakit ini. Oleh karena itu, pada beberapa kasus, katarak yang tidak diobati atau tidak dikelola dengan baik dapat menjadi faktor risiko untuk perkembangan penyakit ini.

5. Reaksi obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan yang digunakan untuk meredakan gejala penyakit autoimun, dapat memicu peradangan pada mata.

Baca Juga : Mengapa Penglihatan Buram dan Pusing Perlu Diwaspadai

Gejala dan Diagnosis Iridosiklitis

Gejala iridosiklitis dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Namun, beberapa gejala umum yang biasanya terkait dengan kondisi ini adalah:

1. Mata merah 

Iridosiklitis seringkali menyebabkan mata menjadi merah, terutama pada bagian putih mata yang disebut sklera. Peradangan pada iris dan siliaris mata dapat menyebabkan pembuluh darah pada sklera membesar dan melebar, yang mengakibatkan mata tampak merah.

Kondisi ini dapat memberikan tampilan yang khas pada mata yang terkena, seringkali disertai dengan rasa tidak nyaman dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya. Mata merah ini adalah salah satu gejala utama iridosiklitis yang perlu diperhatikan dan diperiksakan ke dokter mata. 

2. Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) 

Sensitivitas terhadap cahaya, atau fotofobia, adalah salah satu gejala umum yang sering dialami oleh individu yang mengidap penyakit ini. Hal ini berarti bahwa mata mereka sangat peka terhadap cahaya, dan bahkan cahaya sekecil apa pun bisa terasa menyakitkan atau mengganggu. Gejala ini seringkali mengakibatkan ketidaknyamanan yang signifikan dan membuat penderita penyakit ini sulit beraktivitas di bawah cahaya terang.

Fotofobia adalah tanda penting yang perlu diwaspadai dalam diagnosis dan pengelolaan iridosiklitis. Oleh karena itu pupil mata dapat berubah ukuran, pupil bisa terlihat lebih kecil atau lebih besar dari biasanya. Gejala ini sebenarnya juga dialami oleh individu yang mempunyai kelainan refraksi mata minus. Salah satu hal yang dilakukan untuk mengatasinya terutama anak-anak, yaitu terapi mata minus anak (Ortho k).

3. Kabur penglihatan

Kabur penglihatan, yang seringkali mengiringi iridosiklitis, mengacu pada pengalaman penglihatan yang kabur atau tidak jelas. Ini adalah gejala umum yang biasanya terjadi ketika iris dan siliaris mata mengalami peradangan.

Penglihatan kabur ini dapat membuat objek terlihat buram dan sulit untuk melihat detail dengan jelas. Gejala ini seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari dan menunjukkan pentingnya pengelolaan penya untuk mengembalikan kualitas penglihatan yang optimal. Tidak hanya itu penglihatan kabur juga merupakan gejala mata minus. Namun diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter mata.

4. Air mata berlebihan

Produksi air mata yang berlebihan adalah salah satu gejala yang sering terjadi pada iridosiklitis. Hal ini mengindikasikan bahwa mata menghasilkan lebih banyak air mata daripada yang diperlukan dalam situasi normal.

Akibatnya, mata dapat terlihat lebih berair, dan penderita iridosiklitis sering merasa tidak nyaman karena mata terasa basah. Kelebihan air mata ini dapat disebabkan oleh reaksi inflamasi dalam mata dan dapat mengganggu kenyamanan penglihatan.

5. Tekanan mata meningkat

Peningkatan tekanan dalam mata adalah salah satu dampak yang dapat timbul akibat iridosiklitis. Kondisi ini menyebabkan tekanan di dalam bola mata menjadi lebih tinggi dari batas normal, dan jika tidak dikelola dengan baik, bisa berpotensi menyebabkan perkembangan glaukoma.

Peningkatan tekanan mata seperti ini adalah salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada penderita iridosiklitis, dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah masalah mata yang lebih serius.

Pada saat mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter mata. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendiagnosis iridosiklitis. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan mata, pengukuran tekanan dalam mata (tonometri), dan pemeriksaan fisik lengkap untuk mencari penyebab peradangan.

Baca Juga : Benarkah Air Mawar Menyembuhkan Mata Merah

Pencegahan dan Pengobatan Iridosiklitis

Pencegahan adalah langkah terbaik dalam menjaga kesehatan mata Anda. Namun, tidak selalu mungkin untuk mencegah iridosiklitis sepenuhnya, terutama jika Anda memiliki faktor risiko tertentu seperti kondisi autoimun. Namun, berikut beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya iridosiklitis:

1. Jaga kebersihan mata

Hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor, dan pastikan tangan Anda selalu dalam keadaan bersih ketika Anda harus menyentuh mata. Ini akan membantu mencegah infeksi yang dapat memicu iridosiklitis.

2. Kenakan pelindung mata

Jika Anda berada di lingkungan yang berisiko tinggi terkena benda asing atau debu, kenakan kacamata atau pelindung mata untuk melindungi mata Anda dari potensi cedera.

3. Kontrol kondisi medis

Jika Anda memiliki penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penting untuk mengikuti perawatan medis Anda dengan disiplin. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko iridosiklitis.

4. Hindari reaksi obat-obatan

Jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan yang berpotensi memicu iridosiklitis, diskusikan dengan dokter Anda mengenai risiko dan manfaatnya. Mungkin dokter akan memantau Anda secara teratur selama pengobatan.

Baca Juga : Konsultasi Dokter Online Kesehatan Mata, Manfaatkan Talk & Consult NEC, GRATIS!

Cegah Sebelum Terlambat

Jika Anda telah didiagnosa mengidap iridosiklitis, perawatan harus segera dimulai untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan iridosiklitis biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan seperti tetes mata steroid untuk mengurangi peradangan.

Dokter mata mungkin juga meresepkan obat-obatan anti inflamasi non steroid untuk membantu meredakan gejala dan mengendalikan peradangan. Selain itu, dalam beberapa kasus, terutama jika iridosiklitis disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin meresepkan obat antibiotik. Untuk lebih jelasnya, pastikan anda untuk berkonsultasi dengan dokter mata.

Apabila anda seseorang mengidap iridosiklitis dan berencana untuk melakukan LASIK mata. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dikarenakan ada resiko tidak cocok untuk LASIK mata. Sebelum menjalani prosedur LASIK mata, pasien biasanya menjalani pemeriksaan mata yang menyeluruh.

Jika seseorang mengidap iridosiklitis atau memiliki kondisi mata yang berhubungan dengan peradangan atau perubahan struktural pada mata, dokter mata akan mengevaluasi apakah LASIK mata aman atau efektif bagi mereka. Kondisi mata yang tidak stabil atau memiliki peradangan mungkin menjadi kontraindikasi untuk LASIK mata, dan dokter mata akan merekomendasikan alternatif yang lebih sesuai jika perlu.

Bebas kacamata selamanya dalam hitungan detik

Tonton Video Lainnya