Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Hipermetropi (Rabun Dekat): Gejala, penyebab, hingga pengobatan

Ditinjau oleh

dr. Evy Irmawaty Apidian, SpM

Terakhir diperbaharui pada

1 Agustus 2023

Bagikan

Hipermetropi

Mata kamu sering buram saat melihat benda dekat ? tidak tahukah kamu bahwa itu merupakan akibat dari gangguan mata yang disebut dengan Hipermetropi atau rabun dekat. Kali ini NEC kan membahas seputar Hipermetropi atau Rabun dekat tentang gejala, penyebab dan pengobatannya. Simak penjelasan berikut ini agar kamu lebih tahu.

Baca juga : Mata Lelah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa itu Hipermetropi 

Hipermetropi

Kamu sering kesusahan dalam melihat benda dekat, itu merupakan akibat dari gangguan mata yang disebut hipermetropi. Gangguan mata ini biasa disebut dengan rabun dekat yaitu kondisi dimana kondisi kornea mata tidak normal. Hipermetropi terjadi karena cahaya yang masuk kedalam mata tidak difokuskan sehingga tidak tepat jatuh pada retina oleh karena itu penglihatan menjadi buram ketika melihat benda jarak dekat.

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hipermetropi. Salah satunya adalah faktor keturunan yang memainkan peran penting. Jika orang tua menderita hipermetropi, ada kemungkinan besar bahwa keturunannya juga akan mengalami kondisi tersebut. Selain itu, faktor usia juga memiliki pengaruh signifikan. Saat seseorang memasuki usia 40-an, kemampuan penglihatan mata secara alami cenderung mengalami penurunan.

Selain faktor keturunan dan usia, adanya diabetes juga dapat menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan. Penyakit diabetes dapat menyebabkan komplikasi dan berdampak negatif pada kesehatan mata secara keseluruhan. Oleh karena itu, individu yang menderita diabetes memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan hipermetropi.

Mengetahui faktor-faktor risiko ini penting untuk memahami kondisi mata dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Namun, penting untuk diingat bahwa hipermetropi juga dapat terjadi tanpa adanya faktor risiko ini. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata secara umum dan melakukan pemeriksaan mata secara teratur dengan dokter mata tetap penting, terlepas dari faktor-faktor risiko yang ada.

Dari faktor-faktor diatas mari masih banyak faktor lain seperti karena peristiwa kecelakaan atau sebagainya, agar kita tahu lebih lagi mengenai hipermetropi berikut terdapat gejala-gejala hipermetropi

  1. Penglihatan mulai tidak jelas saat melihat jarak dekat

Ketika kamu melihat benda jarak dekat dan buram itu bisa menjadi gejala awal terjadinya hipermetropi. 

  1. Mata lelah, pusing ketika melihat benda pada jarak dekat.

Mata kita akan mudah lelah dan bisa menyebabkan mata panda loh. Kenali ketika kita melihat benda dekat dan selalu pusing maka dapat dipastikan itu adalah gejala hipermetropi

  1. Sensitif terhadap cahaya

Mata akan sensitif terhadap cahaya yang silau atau terang

Check mata kita apakah pernah mengalami hal yang serupa atau tidak. Pengobatan hipermetropi sama dengan pengobatan penyakit kelainan refraksi pada umumnya seperti miopi atau mata minus. Tetapi kita harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu agar mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Baca juga : Pterygium: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Pengobatan Hipermetropi

Hipermetropi

Pengobatan dapat dilakukan oleh dokter mata setelah melakukan pemeriksaan dan diagnosa. Umumnya pengobatan hipermetropi sama dengan gangguan mata kelainan refraksi lainnya, antara lain sebagai berikut

  1. Kacamata 

Mengenakan kacamata dengan lensa koreksi positif (lensa konveks) dapat membantu memfokuskan cahaya pada permukaan retina, sehingga memperbaiki penglihatan jarak dekat dan jauh. Kacamata biasanya merupakan opsi yang aman, sederhana, dan mudah digunakan.

  1. Lensa Kontak

Lensa kontak dengan lensa koreksi positif juga dapat digunakan untuk mengoreksi hipermetropi. Lensa kontak memiliki keuntungan estetika dan dapat memberikan penglihatan yang lebih natural. Namun, pemeliharaan yang tepat dan kebiasaan kebersihan yang baik penting untuk mencegah infeksi dan komplikasi lainnya.

  1. LASIK

Untuk kasus hipermetropi yang lebih parah atau bagi mereka yang tidak ingin bergantung pada kacamata atau lensa kontak, prosedur bedah refraktif seperti LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) dapat dipertimbangkan. Tetapi apabila hipermetropi yang disebabkan karena penuaan dapat memilih alternatif lain selain LASIK yang telah disediakan pada klinik mata NEC seperti RLE yang hasilnya juga sama dengan LASIK.

Baca juga : Cicilan Lasik NEC Hingga 0%, Cek Pilihannya Yuk!

Periksa Dulu Sebelum Diobati

Hipermetropi

Sebelum memilih pengobatan sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan mata agar dokter mata tahu kondisi mata yang sebenarnya dan tidak salah dalam mengambil tindakan. Kamu dapat melakukan pemeriksaan di klinik mata NEC yang menyediakan berbagai pelayanan kesehatan seperti operasi LASIK, Katarak Lensa Premium untuk penderita katarak, bahkan terdapat terapi mata minus anak. Jika mata kamu memungkinkan untuk dilakukan operasi lasik, mata kamu akan bebas dari kacamata untuk selamanya. Tunggu apa lagi, ayo periksa mata.

Sumber:
dr. Evy A Apidian, SpM

Saksikan Pula Beberapa Video Edukasi Kesehatan Lainnya: