Operasional: Senin – Jumat | 09:00 – 20:00 WIB – Sabtu | 09:00 – 16:00 WIB

Retinitis Pigmentosa, Gangguan Mata Berawal dari Rabun Senja

Ditinjau oleh

NEC

Terakhir diperbaharui pada

18 November 2024

Bagikan

RETINITIS PIGMENTOSA

Hai NEC people… pernah dengar Retinitis Pigmentosa nggak? Kalau belum, yuk simak penjelasannya melalui artikel ini, apalagi retinitis pigmentosa menjadi salah satu penyakit Mata mata yang wajib kita ketahui. Ini adalah salah satu penyakit mata yang wajib kita ketahui.

Pengertian Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa adalah sekelompok masalah mata yang mempengaruhi retina. Kondisi ini mengubah cara retina merespons cahaya sehingga sulit melihat. Sementara itu, menurut kutipan artikel dari National Eye Institute menjelaskan bahwa Retinitis Pigmentosa (RP) adalah sekelompok penyakit mata langka yang menyerang retina (lapisan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata).

Masalah mata yang mempengaruhi retina atau RP ini adalah penyakit genetik yang dibawa sejak lahir. Gejala biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, dan kebanyakan orang akhirnya kehilangan sebagian besar penglihatannya.

NEC people boleh banget lho, ajakin kerabat dan keluarga yang masih bocil buat melakukan pemeriksaan mata lebih dini sebagai bentuk waspada terhadap Retinitis Pigmentosa.

Penyebab Retinitis Pigmentosa

Seringkali, keluhan mata ini disebabkan oleh perubahan gen yang mengontrol sel di retina. Gen-gen yang berubah ini diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya. Jenis dan kecepatan kehilangan penglihatan akibat RP sendiri bervariasi dari orang ke orang. Hal ini tergantung pada bentuk kondisinya.

Selain itu penyebabnya diduga kuat adalah mutasi gen pada sel batang di mata. Mutasi ini menyebabkan kerusakan. Ketika terjadi mutasi gen, dua sel tersebut tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Walhasil, terjadi penurunan ketajaman penglihatan secara bertahap hingga akhirnya mata tak berfungsi sepenuhnya.

RP bisa digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan diagnosisnya, yakni:

  • Sindrom: terjadi bersamaan dengan gangguan neurosensori lain atau temuan klinis yang kompleks
  • Non-sindrom: terjadi sendiri tanpa temuan klinis lain
  • Gangguan sekunder yang terjadi karena adanya penyakit sistemik lain
Retinitis Pigmentosa perbedaan anatomi

Gejala Retinitis Pigmentosa

Gejala retinitis pigmentosa bersifat degeneratif alias kerusakan terjadi secara perlahan. Gejala awal penyakit ini umumnya penurunan kemampuan penglihatan pada malam hari (nyctalopia). Mungkin NEC people taunya rabun senja.

Selain itu, penderita merasa pandangan menyempit seperti menggunakan teropong. Gejala tersebut terjadi secara simetris, yaitu mata kanan dan kiri mengalami pada tingkat yang sama.

Bagaimanapun, gejala retinitis pigmentosa sindromis dan non-sindromis bisa berbeda. Umumnya gejala yang dialami meliputi:

  • Gangguan melihat saat malam, bahkan sama sekali tak bisa melihat ketika cahaya redup/gelap (rabun senja)
  • Penyempitan bidang pandang, penglihatan seperti dibatasi frame hitam (tunnel vision)
  • Terjadi kilatan cahaya dalam penglihatan (fotopsia)
  • Mata sensitif terhadap cahaya terang (fotofobia)
  • Tumbuhnya tulang spikula pada bagian terdalam retina (fundus)
  • Penglihatan kabur
  • Identifikasi warna memburuk
  • Kebutaan total 

 

PENGLIHATAN Retinitis Pigmentosa

Cara Pengobatan Retinitis Pigmentosa 

Belum ada pengobatan khusus untuk Retinitis Pigmentosa karena terdapat lebih dari 100 gen yang menyebabkannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin A dapat memperlambat perkembangan bentuk Retinitis Pigmentosa tertentu, namun konsumsi vitamin A berlebihan juga dikhawatirkan memberikan efek buruk bagi tubuh. 

Oleh karena itu, apabila muncul gejala segera periksa ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sebab, jika tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan kebutaan.

Baca juga: Medical Check Up Mata

Sumber:
dr. Heri Wijayanto, SpM

Tonton juga video edukasI kesehatan mata berikuti:

https://www.youtube.com/watch?v=V6V–WbTnLM&list=PLFNZQgQ9NwyZurmfaNwQUzMbBVySdkLw9&index=10