Operasional: Senin - Sabtu | 09:00 - 18:00 WIB

Operasional: Senin - Jumat | 09:00 - 20:00 WIB - Sabtu | 09:00 - 16:00 WIB

Atur jadwal kedatangan terlebih dahulu

Kenali Ciri-Ciri Mata Minus Agar Tak Berakibat Serius

ciri-ciri mata minus

Melihat dengan jelas adalah anugerah yang patut disyukuri. Kita bisa melihat indahnya alam dan mengenal orang-orang tersayang. Namun, tidak semua orang bisa melihat dengan jelas karena mengalami miopia.

Miopia atau mata minus bisa sangat menganggu karena pandangan jarak jauh menjadi buram. Yuk kenali ciri-ciri mata minus sebelum benar-benar berakibat serius melalui artikel ini!

Apa Itu Mata Minus?

Mata minus merupakan istilah umum untuk menyebut rabun jauh atau miopia, yaitu kelainan refraksi di mana dalam keadaan mata istirahat (tanpa akomodasi), seberkas cahaya sejajar yang berasal dari objek yang terletak jauh tak terhingga akan difokuskan pada satu titik fokus di depan retina. Akibatnya, objek yang jauh akan terlihat buram atau tampak kabur.

Pada mata normal, cahaya sejajar akan difokuskan pada satu titik fokus tepat pada retina sehingga penglihatan tampak jelas. Pada mata minus, bayangan cahaya sejajar itu jatuh tidak tepat di bagian mata ini tapi di depannya sehingga pandangan jarak jauhnya buram.

Rabun jauh atau miopia ini dinyatakan dalam minus dioptri. Semakin besar minusnya, semakin parah tingkat kekaburan pandangannya alhasil banyak orang yang sudah tidak bisa membaca tulisan berjarak satu meter di depannya. Padahal tulisan tersebut cukup besar.

Ciri-Ciri Mata Minus

Ciri-ciri mata minus umumnya mulai muncul pada usia 6-14 tahun. Namun, banyak juga orang yang terkena miopia pada usia dewasa.

Di Amerika Serikat, kasus miopia paling banyak ditemukan pada kelompok usia 12—17 tahun, yakni sebesar 25 persen. Terbanyak kedua pada kelompok usia 11—12 tahun sebesar 14 persen, lalu 8 persen pada anak-anak usia 8-10 tahun, dan sekitar 3 persen pada anak-anak usia 5—7 tahun.

Sementara itu di Indonesia, prevalensi miopia juga meningkat seiring bertambahnya usia. Berdasarkan Urban Eye Health Study 2008, sebesar 18,7 persen kasus ditemukan pada anak usia Sekolah Dasar dan 32,3 persen pada anak usia di atasnya.

Ciri-ciri yang menandakan seseorang mengalami mata minus, antara lain:

  • Penglihatan tampak buram saat melihat benda-benda yang jaraknya jauh
  • Perlu menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata dulu agar bisa melihat objek yang jauh dengan jelas
  • Mata terasa lelah dan perih saat melihat terlalu lama
  • Sakit kepala atau pusing
  • Berkedip berlebihan
  • Sulit melihat saat berkendara terutama di malam hari.

Ciri-ciri Mata Minus pada Anak

ciri-ciri mata minus pada anak

Seperti penjelasan di atas, miopia atau mata minus sering terdeteksi pertama kali saat masa kanak-kanak. Bahkan mulai usia 5 tahun.

Penyebab mata minus pada anak umumnya dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan dari orang tua. Ada pula faktor membaca atau menonton terlalu dekat, terutama layar gadget. Data menunjukkan, angka kasus miopia pada anak meningkat di era gadget.

Bagaimana mengenali tanda-tanda miopia pada anak? Berikut ini ciri-cirinya:

  • Sering menyipitkan mata ketika memandang sesuatu
  • Kesulitan untuk membaca tulisan di papan tulis
  • Sering mendekati objek untuk bisa melihat lebih jelas, termasuk papan tulis di kelas
  • Terlalu sering mengedipkan mata
  • Merasa pusing dan mual setelah membaca
  • Sering mengucek mata

Nah, jika ciri-ciri ini sudah terjadi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan anak Anda mengalami miopia atau tidak. Jika terkena miopia, pemeriksaan lebih dini akan lebih baik daripada terkena komplikasi dan risiko lainnya yang lebih berbahaya.

Kacamata atau LASIK?

Jika Anda benar-benar terkena rabun jauh, umumnya dokter mata akan menyarankan untuk memakai kacamata sesuai besaran minus yang Anda alami. Kacamata ini akan mengoreksi mata minus sehingga cahaya jatuh tepat pada retina. Pandangan pun kembali menjadi jelas dan gejala pusing akan hilang.

Tentu saja kacamata adalah koreksi sementara. Dalam artian, sebenarnya minusnya tidak benar-benar hilang. Ia menjadi normal saat kacamata dipakai. Ketika dilepas, pandangan akan kembali seperti semula, benda yang jaraknya jauh terlihat kabur.

Bagi Anda yang menginginkan solusi permanen sehingga terbebas dari kacamata, kini ada operasi LASIK. LASIK yang merupakan singkatan dari laser-assisted in situ keratomileusis adalah sebuah prosedur operasi laser untuk memperbaiki kelainan refraksi sehingga terbebas dari kacamata.

Cara kerja LASIK adalah dengan membentuk kembali kornea sehingga bias cahaya jatuh tepat pada retina. Alhasil, mata kembali normal, bisa melihat jelas tanpa kacamata.

Apakah Anak-anak Boleh Operasi LASIK?

Sayangnya, prosedur operasi LASIK mensyaratkan usia minimal, yakni 18 tahun ke atas. Sebab, pada usia ini status refraksi sudah stabil. Ketika refraksi sudah stabil, kemungkinan terjadinya regresi (pertambahan atau penurunan plus atau minus) setelah LASIK sangat kecil.

Sebaliknya, anak-anak di bawah usia 18 tahun, mereka masih mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan bola mata. Dengan berkembangnya bola mata, minus-nya juga masih memungkinkan berubah.

Jika anak Anda mengalami mata minus, bersabarlah dahulu untuk bisa mendaftarkan operasi LASIK. Untuk sementara, bisa memakai kacamata sesuai saran dokter mata sambil menunggu usia 18 tahun agar memenuhi syarat operasi LASIK. []

Baca juga: Penyebab Mata Minus dan Cara Mengatasinya